PRIANGANTIMURNEWS- Perayaan Sadio Mane setelah ia mencetak gol penalti kemenangan melawan Mesir di final Piala Afrika (AFCON 2021) berlangsung dingin.
Bintang Liverpool, yang sebelumnya gagal mengeksekusi penalti selama pertandingan, bangkit dengan kuat dan mengonversi penalti terakhir Senegal dalam adu penalti – yang memastikan kemenangan dramatis 4-2.
Terlepas dari semua yang telah dikatakan tentang kurangnya karakter Senegal di pertandingan besar, tim Aliou Cisse muncul kali ini sebagai juara.
Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Pers Nasional, Diperingati 9 Februari 2022, Link Download Klik di Sini
Senegal adalah tim yang lebih baik di final di mana Mesir memutuskan untuk hanya duduk dan bermain di posisi kedua.
Dan terlepas dari sifat kejam sepak bola, kali ini tim yang lebih pantas menjadi pemenang. Teranga Lions menciptakan beberapa peluang dan seharusnya menutup pertandingan lebih awal.
Mesir, di sisi lain, menerapkan pendekatan konservatif dan bertujuan untuk membawa pertandingan ke adu penalti, seperti yang mereka lakukan di semifinal melawan Kamerun.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Lengkap Menurunkan Angka Kematian
Namun kali ini, tim Firaun tidak beruntung karena dua pemain mereka gagal melakukan tendangan untuk memberikan keunggulan kepada lawan mereka dari Afrika Barat.
Senegal akhirnya mengakhiri penantian trofi
Jika Anda bertanya kepada sepuluh orang siapa yang mereka pikir akan memenangkan final AFCON setelah pertandingan melalui adu penalti, delapan kemungkinan akan memilih Mesir.
Tim Firaun datang ke final di belakang dua kemenangan adu penalti di babak sistem gugur. Mereka juga menjadi pemenang di masing-masing dari enam adu penalti terakhir mereka di turnamen.
Baca Juga: Jadwal Live Streaming Liga Inggris Malam Ini: Jalan Lapang MU Petik 3 Poin
Begitulah tingkat di mana peluang ditumpuk melawan Senegal, yang kalah di final dari Aljazair pada 2019.
Itu, ditambah dengan keahlian penyelamatan penalti dari kiper Mesir Gabaski, yang membuat Senegal diunggulkan.
Namun, Lions tidak pernah panik. Bahkan ketika Mane gagal mengeksekusi penalti setelah hanya tujuh menit, dia tidak menundukkan kepalanya atau merajuk. Sebaliknya, dia mengumpulkan rekan satu timnya untuk terus mendorong.
Baca Juga: Petugas Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu Diperbatasan Indonesia-Malaysia
Dan mereka akhirnya mendapatkan hadiah mereka setelah 120 menit memberikan semuanya.
Untuk negara yang pernah kalah di dua final di masa lalu, rasanya seperti keadilan ditegakkan setelah Senegal mengangkat trofi AFCON 2021 untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Sadio Mane dihargai karena ketekunan
Setelah pertandingan, Sadio Mane mengatakan kepada media bahwa memenangkan AFCON 2021 telah menggantikan trofi lain yang dia menangkan di level klub, termasuk Liga Premier dan Liga Champions.
Baca Juga: KABAR TERBARU: Omicron Sudah Masuk Tasikmalaya! Ini Kata Kadis Kesehatan
Pernyataan itu mungkin tidak diterima dengan baik oleh beberapa penggemar Liverpool, tetapi pemain berusia 29 tahun itu tahu persis apa yang dia katakan.
Senegal selalu dianggap sebagai salah satu kekuatan sepakbola Afrika dan telah menghasilkan beberapa pemain terbaik di dunia sepakbola.
Namun, negara itu tidak menunjukkan apa-apa selain mencapai perempat final Piala Dunia FIFA pada tahun 2002.
Generasi emas yang dimiliki Aliou Cisse, kini menjadi pelatih timnas, dan El Hadji Diouf tidak meraih apa-apa.
Kelompok Mane juga secara bertahap tertarik pada kategori tim 'selalu begitu dekat, namun sejauh ini', hingga final hari Minggu.
“Saya sangat bangga dan saya pikir ini adalah momen terbaik dalam hidup saya. Hari ini saya pikir ini adalah hari terbaik. Saya memenangkan Liga Champions dan beberapa trofi, tetapi saya pikir ini yang spesial bagi saya, ini lebih dari penting bagi saya," kata Sadio Mane seperti dikutip Goal.
Kemenangan Senegal di AFCON 2021 adalah hadiah untuk ketekunan Sadio Mane dalam menghadapi patah hati selama bertahun-tahun dalam warna nasional. Penalti kemenangannya akan diabadikan dalam benak rekan-rekan senegaranya selamanya.***