PRIANGANTIMURNEWS- Jerman secara mengejutkan gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Kegagalan Jerman lantas disambut meriah oleh fans Jepang dan penduduk Qatar.
Bagaiman tidak, Jepang dan Qatar merupakan pihak yang disakiti Jerman di Piala Dunia 2022.
Baca Juga: LIB Umumkan Liga 1 Digelar 5 Desember 2022, Bobotoh Tidak Peduli
Hal tersebut bermula pada laga perdana yang mempertemukan Jerman vs Jepang.
Di laga tersebut terlihat, skuad Jerman melakukan pose poto dengan menutup mulut sebagai simbol kritik kebijakan Qatar terhadap pelarangan LGBT.
Dalam laga tersebut juga, bek Jerman yakni Rudiger secara sengaja mengejek pemain Jepang, Ritsu Doan.
Baca Juga: Saking Benci, Fans Jerman Ngamuk, Merobek Poster, dan Sebut Ozil Taliban
Rudiger terlihat meledek Ritsu dengan berlari sambil mengangkat tinggi-tinggi kakinya.
Hal tersebut menyinggung Jepang lantaran, Rudiger seolah mengejek Ritsu yang berlari dengan langkah yang kecil, karena postur tubuh Ritsu yang pendek.
Laga tersebut pun secara mengejutkan dimenangkan Jepang dengan skor 2-1.
Jerman kemudian harus gagal lolos ke fase 16 besar setelah gagal mengejar Spanyol di urutan kedua grup E karena selisih gol.
Baca Juga: Korea Selatan Masuk Ke Babak 16 Besar Piala dunia, Presiden Yoon Seok Yeol Bilang Begini
Kegagalan Jerman kemudian menjadi kebahagian bagi fans Jepang dan Qatar.
Dalam sebuah stasiun televisi lokal Qatar, terlihat dalam salah satu acara para pengisi acara menutup mulut mereka sambil melambaikan tangan tanda perpisahan.
Gestur ‘tutup mulut’ itu pun populer sebagai ledekan bagi Jerman yang gagal lolos.
Tak hanya oleh pembawa acara TV di Qatar, fans Jepang pun melakukan hal yang serupa.
Baca Juga: Karma Jerman di Piala Dunia 2022! Jerman Gagal Akibat Ozil dan LGBT? Ronaldo: Fokus Hormati Budaya!
Mereka berfoto dengan pose ‘tutup mulut’ usai mendengar kabar kegagalan Jerman di Piala Dunia 2022.
FIFA sendiri mengecam tindakan Jerman yang mencampur adukan politik dengan sepak bola.
Presiden FIFA, Gianni Infentino bahkan menyebut bahwa pihak yang mengkritik kebijakan pemerintah Qatar merupakan pihak yang munafik.
Dia menyebut bahwa negara barat terlalu peduli pada masalah internal Qatar padahal, masalah di negaranya sendiri pun serupa.
Baca Juga: Lakukan Blunder Fatal saat Lawan Korsel, Ronaldo Sedih di Hadapan Pepe
Dia juga mengecam negara yang mengkampanyekan LGBT karena dianggap terlalu peduli dengan LGBT.
Padahal, ada banyak kasus kemanusiaan yang lebih penting untuk dikampanyekan. Seperti penjajahan Israel di Palestina yang banyak orang tutup mata akan hal itu.***