Mengerikan! Inilah Kronologi Tragedi Tindakan Anarkis Suporter Arema Fc

- 3 Oktober 2022, 05:42 WIB
Suasana ketika polisi memberikan gas air mata kepada suporter Arema FC /tangkapan layar dari youtube 90menit lokal.
Suasana ketika polisi memberikan gas air mata kepada suporter Arema FC /tangkapan layar dari youtube 90menit lokal. /

PRIANGANTIMURNEWS – Kronologi kerusuhan Aremania yakni sekitar 127 orang korban meninggal dunia dan terus bertambah. Laga Arema FC vs Persebaya yang dimulai pukul 20.00 berlangsung sengit.

Akan tetapi tuan rumah Arema FC tidak beruntung karena kalah 2-3 dari Persebaya.

Namun setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya berakhir, sejumlah pendukung Arema merasa kecewa dan beberapa diantara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official Arema.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini 3 Oktober 2022, Perihal Hubungan dan Pasangan Anda sangat Membingungkan

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter Arema FC tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Semakin lama kekecewaan suporter semakin kuat dan kemarahan tidak terkendali karena disertai dengan lemparan benda-benda kelapangan.

Guna meredakan kemarahan suporter polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah supporter.

Baca Juga: Preview Little Women Episode 11: Uang 70 Miliar Won Menghilang, Cho Do Il Jebak In Joo Hingga Masuk Penjara?

Dari tembakan gas air mata tersebut suporter yang mencoba menghindari kian tidak terkendali sehingga harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri.

Banyak dari penonton yang mengalami sesak nafas akibat asap gas air mata.

Cuitan netizen juga menyebutkan orang tua kehilangan belita lantaran situasi panik yang tidak terkendali akibat gas air mata polisi.

Kerusuhan yang terjadi di lapangan Kanjuruhan mengakibatkan dua kendaraan polisi rusak.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini 3 Oktober 2022, Biaya Perjalanan ke Tempat Kerja Anda Semakin Meningkat

Salah satunya dibakar, penonton juga dilaporkan membakar fasilitas lain di stadion.

Tidak saja terjadi di dalam, kerusuhan juga berimbas keluar stadion.

“Imbas kerusuhan yang terjadi di laga Arema vs Persebaya total sekitar 127 orang meninggal dunia, 2 diantaranya adalah petugas polisi, 34 orang meninggal di stadion, sisanya meninggal di rumah sakit,”kata Kapolda Jawa Timur.

Namun update terbaru ini jumlah korban masih terus bertambah karena tersebar di beberapa rumah sakit di area Kepanjen Malang.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Depok Hari Senin 3 Oktober 2022 dan Sekitarnya

Cara menanggulangi kerusuhan suporter dengan gas air mata sebenarnya dilarang FIFA.

“Hal ini tertuang dalam pasal 19 aturan FIFA soal stadium security regulation untuk melindungi para pemain serta menjaga ketertiban umum diperlukan polisi di sekeliling lapangan,”bunyi regulasi FIFA.

“Polisi atau petugas keamanan dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali masa,” lanjut bunyi regulasi tersebut.

Sebelumnya Kapolda Jatim Irjen Pol Nico menjelaskan alasan pihaknya menembakkan gas air mata untuk meredakan kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Bogor Hari Senin 3 Oktober 2022 dan Sekitarnya

Hal itu di karena kan mulai anarkisnya perilaku penonton yang masuk ke lapangan yang pada akhirnya anak-anak kecil dan perempuan yang tidak bersalah juga malah menjadi korban gas air mata.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: youtube 90menit lokal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x