Network
PRIANGANTIMURNEWS - Julio Enciso menarik perhatian para penggemar dengan tendangannya yang spektakuler melawan Chelsea dalam kemenangan 2-1 Seagulls di Premier League di Stamford Bridge pada Sabtu, 15 April. Pasukan De Zerbi memimpin.
Dia dulu tinggal bersama orang tua dan kakek neneknya, di antara anggota keluarga lainnya, di Caaguazu.
Dia akhirnya pindah ke Asuncion setelah uji coba yang sukses dengan Libertad.
Enciso bahkan mewujudkan mimpinya bermain bersama idolanya Oscar Cardozo untuk Libertad.
Mantan penyerang Benfica ini merupakan salah satu pelopor sepak bola Paraguay.
Julio Enciso pindah ke Brighton pada awal musim dan sejak itu mencetak satu gol dan memberikan satu assist dalam 15 pertandingan untuk Seagulls di seluruh kompetisi.
Dia juga telah mewakili tim nasional Paraguay sembilan kali dalam karirnya sejauh ini.
Gol melawan Chelsea, bagaimanapun, tentu saja merupakan momen paling cemerlang dalam karir mudanya.
Dia mencetak gol jarak jauh yang spektakuler untuk mengalahkan Kepa Arrizabalaga.
Gol Julio Enciso menambah kesengsaraan Chelsea.
Sementara Julio Enciso dan Brighton menggetarkan hati , penderitaan Chelsea semakin parah dengan kekalahan tersebut.
The Blues telah kalah dalam ketiga pertandingan mereka di bawah manajer caretaker Frank Lampard.
Kekalahan 1-0 melawan Wolverhampton Wanderers menandai dimulainya masa jabatan Lampard.
Kekalahan 2-0 melawan Real Madrid di Liga Champions UEFA perempat final diikuti. Kekalahan 2-1 lainnya melawan Brighton harus membunyikan bel alarm.
Situasi untuk The Blues, bagaimanapun, bisa memburuk saat mereka menghadapi Real Madrid lagi di leg kedua perempat final Liga Champions UEFA.
Mengingat performa London barat saat ini, sulit untuk memperkirakan mereka akan mendapatkan hasil yang positif kecuali jika dilakukan beberapa perbaikan besar-besaran.
Baca Juga: Walikota Bandung Yana Mulyana Ditangkap KPK karena Diduga Kasus Suap, Ini Kronologinya
Sementara pemilik berpisah dengan Graham Potter untuk mengembalikan tim ke jalurnya, hasil di bawah Potter menunjukkan bahwa akar masalahnya terletak lebih dalam daripada individu yang bertanggung jawab.***
