Jeje: Kampanye Melalui Daring Saat Pandemi Covid-19 Lebih Sistematis

4 Desember 2020, 19:21 WIB
Susi Pudjiastuti saat menghadari kampanye damai pasangan paslon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Ujang Endin Indrawan di lapangan alun-alun Parigi, Jumat, 4 September 2020 lalu. /Kabar Priangan/Agus Kusnadi/

PRIANGANTIMURNEWS- Pelaksanaan tahapan kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati di pilkada Kabupaten Pangandaran tahun 2020 tinggal menyisakan satu hari lagi.

Tahapan kampanye yang dimulai sejak 26 September 2020 akan berakhir pada 5 Desember 2020, sedangkan tanggal 6 hingga 8 Desember KPU menetapkan sebagai hari tenang sebelum pencoblosan di TPS-TPS yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020.

Baca Juga: Deklarasi Kemerdekaan Papua Hanya Sebatas Remaja Yang Martubasi di Kamar Mandi

Calon Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, di saat pandemic Covid-19 ini, dirinya bersama pasangannya calon Wakil Bupati Ujang Endin Indrawan lebih memilih melakukan kampanyenya secara daring.

Baca Juga: Pengedar Sabu Seberat 2 Kg Ditangkap Timsus BNNP Jabar

“Pada masa Covid-19 ini kampanye kan dibatasi hanya dihadiri oleh 50 orang,” ujar Jeje saat diwawancarai usai melaksanakan kampanye, Jumat, 4 Desember 2020.

Menurut Jeje, apabila 50 orang dengan jumlah penduduk 400 ribu orang dan hak pilih 320 ribu dan jangkauannya panjang, dalam satu hari 4 titik saja selama 60 hari, maka rakyat tidak akan mendapatkan satu gambaran sesungguhnya konsep gagasan membangun Pangandaran 5 tahun kedepan.

“Memang melalui daring ini ada juga kelemahan-kelemahannya yaitu tidak bias bertatap muka secara langsung dengan masyarakat. Tapi dengan daring ini bias luas. Dalam satu pertemuan bisa 12 titik. Kalo kita kalikan 50 orang pertitiknya kan bisa mencapai 600 orang dalam satu kali pertemuan,” ungkapnya.

Cabup Jeje saat melakukan kampanye daring dalam menyampaikan konsep, ide dan gagasan pembangunan Pangandaran 5 tahun kedepan kepada masyarakat. PRIANGANTIMURNEWS/AGUS

Yang kedua, menurut Jeje, dalam penyampaian visi misinya pun kalau memalui daring akan lebih sistematis dan itu pembelajaran politik.

“Ini loh konsep dulu seperti itu dan konsep sekarang sepeerti ini. Dan pendewasan pilitik itu sangat penting. Tentu di pilkada 2020 ini saya ingin menang, tetapi juga memiliki kewajiban memberikan pemahaman politik,” ujar Jeje.

Kata Jeje, pemilih itu adalah bagian dari proses membangun diri sendiri dan itu yang dilakukannya. Maka dengan melalui sistem daring ini dalam menyampaiakan konsep, ide dan gagasan untuk jangkauan lebih efektif dan lebih banyak.

Dihari-hari terakhir masa kampanye ini kata Jeje, sudah hampir di seluruh lokasi sudah dilakukan kampanye oleh pasangan nomor satu (Jeje-Ujang), tinggal mendatangi lokasi-lokasi yang belum.

“Bahasa sini nyulam. Kalo ada yang bolong-bolong kita sulam. Kita kan selalu diukur dengan survey. Kita survey dan pemetaan sampai dengan tingkat RT dan dusun. Jadi dusun atau RT mana yang perlu di sulam. Contohnya seperti di Desa Babakan cuma dua dusun  yang di sulam, Dusun Bojongsari dan di Karanggedang. Tinggal satu lagi yang di sulam yaitu di Desa Emplak dan sekarang sudah selesai,” kata Jeje.

Saat ditanya tentang keoptimisan dalam menghadapi pilkada yang tinggal beberapa hari lagi, Jeje mengatakan sangat optimis dan percaya diri.

Pasalnya menurut Jeje, di setiap pertemuan dengan masyarakat saat melaksanakan kampanye, mereka selalu mengatakan bahwa pembangunan di Pangandaran dalam 5 tahun ini sudah dirasakan oleh masyarakat.

“Artinya kan sederhana, ngapain ganti ban mobil ditengah kalo mobil sedang melaju dan jalannya  juga bagus. Sama dengan supir, sudah bagus ngapain diganti. Jadi saya sangat yakin dengan tidak mendahului takdir Allah SWT. Kalo lihat survai dan sebagainya sih is okey,” ujarnya, seraya Jeje menambahkan dirinya memiliki dua survai LSI akademis dan survei manual.

"Saya pakai survai yang manual juga. Itu cekernya sudah 2 bulan yang lalu di lapangan. Nah itu yang menjadi panduan saya. Kenapa saya sekarang kampanye disini, yaitu tadi hasil survei. Kenapa saya kampanye lagi di Sidamulih, Bagolo, Pananjung dan lainnya, yaitu surveinya," pungkas Jeje***

Editor: Agus Kusnanto

Tags

Terkini

Terpopuler