Tiga Gunung Keramat di Tatar Pasundan dan Misterinya

25 Februari 2022, 17:02 WIB
Misteri dan legenda tiga gunung keramat. /Youtube Bujang Gotri/

PRIANGANTIMURNEWS- Diantara kita pasti ada yang penasaran terhadap gunung yang ada di sekitar kita. Memang kalau kita dengar setiap gunung selalu menyimpan misteri dan legenda.

Seperti halnya misteri dan legenda tiga gunung keramat di tatar Pasundan. Gunung-gunung pada masa kehidupan para leluhur di nusantara.

Gunung selain menjadi salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat gunung juga dijadikan tempat sakral untuk melakukan meditasi tapabrata.

Selain meditasi bahkan sebagai tempat pusat peribadatan bagi masyarakat di tatar Pasundan.

Baca Juga: Download MP3 Lagu Cinta Sampai Mati - Raffa Affar, GRATIS DI SINI

Gunung memiliki tempat terhormat sebagai guru, gunung adalah guru no agung atau guru besar filosofi hidup masyarakat sunda.

Sara Buana yang berarti memelihara alam semesta visi hidup yang terbentuk dari perlunya menjaga keseimbangan alam dari berbagai perilaku yang cenderung mengeksploitasi alam secara berlebihan berdampak pada kerusakan.

Kawasan yang sakral di gunung-gunung berapi yang terdapat di tanah Pasundan merupakan perwujudan dari konsep.

Gunung sebagai jembatan penghubung perjalanan ruh antara manusia dengan yang Mahakuasa berikut tiga gunung Kramat di tanah Pasundan:

Gunung Salak, merupakan salah satu gunung yang terkenal di Jawa Barat. Letak Gunung Salak berada di wilayah Bogor dan Sukabumi.

Gunung Salak memiliki ketinggian 2211 meter dari permukaan laut yang memiliki pesona alam dan keindahan yang luar biasa.

Dibalik keindahan alam yang dimiliki Gunung Salak selama ini dikenal angker baik oleh masyarakat setempat para pendaki maupun bagi kalangan penerbang.

Tak sedikit para pendaki yang tersesat hilang dan meninggal di Gunung Salak. Begitu juga dengan dunia penerbangan setidaknya tujuh pesawat jatuh di lereng Gunung Salak.

Meski sering diperbincangkan asal muasal penamaan Gunung Salak masih simpang siur hingga saat ini.

Baca Juga: Sejarah Mistis dan Mitos Gunung Galunggung

Salah satu versi menyebutkan Gunung Salak tidak memiliki hubungan sama sekali dengan buah salak.

Gunung Salak dalam versi ini diambil dari bahasa sangsakerta yaitu Salahkah yang berarti perak. Maka Gunung Salak diartikan dengan gunung perak menurut kepercayaan masyarakat khususnya di Tatar Pasundan.

Gunung Salak dianggap sebagai salah satu gunung suatau Gunung Keramat yang berada di Pulau Jawa.

Dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Chennel Youtube Bujang Gotri Jumat 25 Februari 2022 menyebut, Gunung Salak konon menjadi tempat bertanya dan bersemayamnya para Batara

Gunung Salak dipercaya menjadi salah satu tempat bersemayamnya Prabu Siliwangi Raja Padjajaran terdapat banyak sekali tempat petilasan atau tempat bersemedi para raja dan pengikutnya yang tersebar diberbagai titik.

Petilasan tersebar seperti petilasan milik Raja Padjajaran mencapai lebih dari 91 lokasi banyak misteri dan kisah mistis yang tersebar mengenai Gunung Salak.

Tempat mistis salah satunya di puncak manik. Manik merupakan nama salah satu puncak dari empat Puncak di Gunung Salak yang dipercaya menjadi kawasan Kerajaan gaib Padjajaran.

Gunung Salak menjadi pusat lokasi berkumpulnya makhluk gaib yang ada di Gunung Salak.

Menurut penuturan masyarakat setempat dan para pendaki Puncak Manik kerapkali ditutupi kabut tebal dan gelap yang datang secara tiba-tiba ataupun angin yang berhembus dengan kencang bahkan dikabarkan yang melihat sosok Harimau dengan ukuran yang sangat besar berada di kawasan tersebut.

Sosok Harimau dipercaya sebagai salah satu makhluk gaib Penghuni gunung Salak yang menjelma menjadi harimau.

Kesucian Gunung Salak tak hanya dipercayai oleh masyarakat Sunda saja namun juga diyakini kesuciannya oleh masyarakat Hindu yang ada di Indonesia.

Kesuciannya juga di percaya oleh hindu-bali mereka meyakini bahwa Gunung Salak merupakan tempat bersemayamnya para dewa dan juga tempat bersemayamnya raja Agung dan bijaksana Raja Pajajaran Prabu Siliwangi.

Dengan demikian pada tahun 1995 dibangun puree di lereng Gunung Salak yaitu pura Parahyangan Agung Jagatkartta.

Baca Juga: CATAT! Berikut Tanggal Dilaksanaknnya Malam Nisfu Sya'ban 2022

Pura tersebut merupakan pura terbesar kedua di Indonesia setelah pura Bekasi yang ada di Bali untuk masyarakat hindu pura jagatkartta ini dianggap sebagai tempat persemayaman dan pemujaan terhadap Prabu Siliwangi dan para leluhur yang ada di pakuan Pajajaran yang pernah berdiri di Parahyangan

2. Gunung Ciremai adalah gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk dalam wilayah dua Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.

Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3078 meter di bawah pernukaan laut.

Gunung Ciremai memiliki bentuk seperti tumpeng dan kawah yang menyerupai bunga teratai. Keindahan alam Gunung Ciremai masuk daftar salah satu gunung tujuan para pendaki dan pecinta alam khususnya di tanah Jawa.

Gunung Ciremai juga terdapat banyak misteri dan legenda yang menyelimutinya. Tak heran Gunung Ciremai dikenal sebagai gunung yang angker.

Keangkerannya, tak sedikit dari para pendaki yang mengalami hal tak wajar ketika berada di Gunung Ciremai.

Para pendaki sering melihat sosok makhluk yang menyerupai Harimau besar, mendengar bunyi gamelan sampai banyak dari para pendaki yang tersesat.

Konon pada zaman dahulu Gunung Ciremai dipercaya sebagai tempat bertapanya para Batara dan raja-raja yang ada di tanah sudah untuk mencapai tingkatan keilmuan yang lebih tinggi.

Dari cerita itu terdapat banyak petilasan para leluhur yang tersebar di Gunung Ciremai khususnya petilasan Prabu Siliwangi.

Beberapa petilasan Prabu Siliwangi di Gunung Ciremai yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas yang pertama terletak di Desa Pajar Kecamatan Rajagaluh Majalengka.

Ditempat tersebut terdapat sebuah batu berukuran besar yang dipercaya sebagai tempat bertapanya Prabu Siliwangi.

Baca Juga: KISAH MISTERI Gunung Ciremai, Para Pendaki Sering Melihat Makhluk Astral dan Mendengar Bunyi Gamelan  

Petilasan yang kedua terdapat di daerah Cibulan Kabupaten Kuningan di tempat ini terdapat tujuh sumur.

"Konon di setiap sumurnya memiliki khasiat masing-masing. Selain ada tujuh sumur di Cibulan juga terdapat kolam yang berisikan ikan keramat yang dikenal dengan nama ikan Dewa.

Konon ikan-ikan Dewa merupakan jelmaan dari para pasukannya Prabu Siliwangi selain menjadi tempat bersemayam dan bertanya-tanya para karuhun dan raja-raja.

Di tanah sudah Gunung Ciremai juga dijadikan salah satu tempat berkumpulnya Walisongo yang dipimpin oleh Syeikh Syarif Hidayatullah atau Kanjeng Sunan Gunung Jati.

Para Wali berkunjung untuk melakukan bertafakur serta bermusyawarah mengenai misi dakwah menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa.

3. Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2167 meter diatas permukaan laut, dan seluas kurang lebih 120 hektar yang terletak sekitar 17 km dari pusat Kota Tasikmalaya.

Gunung Galunggung tidak hanya dikenal secara regional juga secara nasional dan juga mancanegara akan letusan yang dahsyatnya.

Menurut catatan sejarah Gunung Galunggung pernah meletus sebanyak empat kali yakni pada tau 1822, 1894, 1918 dan terakhir tahu 1982.

Untuk mencapai puncak Galunggung dibangun sebuah tangga yang memiliki panjang 620 anak tangga.

Di Gunung Galunggung terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain objek wisata Cipanas, Kawah dan lainnya.

Gunung Galunggung juga dikenal sebagai salah satu gunung angker yang ada di Jawa Barat.

Banyak cerita di luar nalar baik dari masyarakat setempat maupun dari para pengunjung munculnya

Di Gunung Galunggung terdapat sosok gaib yang menampakan diri dan suara-suara gaib yang terdengar oleh masyarakat.

Pada letusan tahun 1982 kala itu pesawat British Airways sedang melakukan penerbangan dari Inggris menuju Australia secara otomatis pesawat tersebut harus melewati Indonesia tepatnya di atas kawasan Gunung Galunggung.

Kala itu atas kawah sebagai jalur lintasannya namun saat berada tepat di atas kawasan Gunung Galunggung seketika empat mesin pesawat British Airways tiba tiba mati total secara mengejutkan.

Padahal sebelumnya mesin pesawat dalam keadaan baik dan penerbangan pun tidak ada masalah.

Dengan demikian pesawat tersebut pun terpaksa harus acara darurat di bandara terdekat.

Dengan kejadian-kejadian aneh tersebut masyarakat setempat meyakini bahwa Gunung Galunggung sebagai salah satu pusat berkumpulnya makhluk gaib yang ada di Tanah Sunda.

Gunung Galunggung juga selain dikenal sebagai daerah angker Gunung Galunggung pada masa sebelum Kerajaan Pajajaran yakni masa kerajaan Galuh merupakan wilayah Kramat atau tempat yang disucikan

Gunung Galunggung Pada masa itu adalah sebuah mandala yang dimuliakan yang dipimpin oleh seorang resi guru atau Batara Mandala.

Baca Juga: Malam Nisfu Sya'ban 2022 Jatuh di Tanggal Berapa? Simak Penjelasannya di Sini

Gunung Galunggung adalah sebuah tempat pusat kegiatan keagamaan pada masa ajaran para leluhur Mandala menjadi tempat para pendeta atau resi memberikan pelajaran keagamaan kepada murid-muridnya serta menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan baik bagi masyarakat biasa maupun masalah kerajaan.

Pengaruh Gunung Galunggung pada saat itu sangat besar bagi perjalanan kerajaan sunda Galuh.

Galunggung menjadi penyeimbang dan penasehat kerajaan bahkan Galunggung mempunyai kekuasaan dalam mengesahkan raja-raja yang akan bertahta.

Seorang raja akan dianggap sah jika telah disetujui oleh para Batara yang ada di Gungung Galunggung. Selain menjadi wilayah Mandala yang disucikan pada masa kepemimpinan Batara Hyang Galunggung berubah bentuk menjadi sebuah kerajaan.

Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja resi dan menjadi salah satu kerajaan besar dan memiliki pengaruh yang ada di tanah Sunda.

Dibalik keindahan alam yang memiliki manfaat untuk kehidupan makhluk hidup tersimpan kisah dan misteri yang sudah ada sejak dari zaman dahulu.

Semua kisah misteri yang ada di setiap daerah tentu saja memiliki alasan dan maksud tertentu yang sudah pasti semua itu agar kita selalu menjaga alam.

Alam yang kita jaga agar tetap terjaga dan situs atau petilasan para leluhur bangsa bisa tetap ada dan dilestarikan untuk mengingat kebesaran mereka di masa lalu.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Bujang Gotri

Tags

Terkini

Terpopuler