Umat Hindu di Bali Punya Hari Kasih Sayang Disebut Tumpek Klurut, Dirayakan Setiap 6 bulan Kalender Bali

19 Februari 2023, 06:36 WIB
Umat Hindu mengikuti sembahyang Hari Tumpek Krulut di Pura Agung Jagatnatha, Kota Denpasar, Sabtu (18/2/2023)/antara/ /

PRIANGANTIMURNEWS - Valentine day atau Hari Valentine (Hari kasih sayang) adalah sebuah product budaya barat yang sudah dikenal sejak dulu.

Kebiasaan merayakan hari kasih sayang ini selalu di bulan Februari pada tanggal 13 atau 14 di setiap tahunya.

Sama halnya dangan masyarakat Pulau Dewata Bali, disana juga mengenal dengan apa yang dinamakan hari kasih sayang.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji Kabupaten Bogor Tecatat Paling Banyak, Bupati Janji Akan Tingkatkan Kualitas Layanan

Namun di masyarakat Bali ada sedikit perbedaan dari namanya yaitu "Tumpek Klurut" dan letak tanggal peringatanya, yaitu pada setiap 210 hari atau 6 bulan sekali menurut kalender Bali.

Tumpek Krulut, menurut kepercayaan masyarakat Bali merupakan hari suci umat Hindu, yaitu untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi sebagai Dewa Iswara atau Kawiswara.

Kata Tumpek, itu berasal dari kata “Tu” yang berarti “metu” atau awal dan “Pek” yang berarti “berakhir”. Krulut sendiri berasal dari kata “Lulut” yang berarti tresna asih atau cinta kasih, senang, serta gembira ria.

Untuk perayaan Tumpek Klurut di tahun ini 2023 ada diantaranya jatuh pada Sabtu, 18 Februari, dirayakan sebagai hari cinta kasih sesama umat manusia.

Baca Juga: Tragedi Gempa Turki, 'Bircan' Selamat Setelah Tertimbun Reruntuhan

“Hari Tumpek Krulut menurut mayarakat Bali mempunyai makna bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi sebagai Dewa Iswara yang dimana beliau yang menguasai bunyi-bunyian atau suara yang bertujuan untuk memuja Sang Pencipta,” jelas Ida Bagus Saskara, pemangku di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar.

Hari atau Rahinan Tumpek Krulut sering disebut juga dengan Odalan atau Otonan Gong. Hal tersebut berkaitan dengan suara atau bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh alat musik gong.

Perayaan rahina Tumpek Krulut yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Krulut dilaksanakan di berbagai daerah di Bali, salah satunya di Pura Agung Jagatnatha, Kota Denpasar.

Baca Juga: Kabar Duka! Irma Lestari dan Ni Wayan Supini, Pekerja Migran Indonesia Meninggal Dunia di Turki

Menurut ajaran Agama Hindu, ada 6 Tumpek yang datangnya setiap 35 hari sekali, menurut kalender Bali, yaitu Tumpek Landep, Tumpek Wariga, Tumpek Kuningan, Tumpek Krulut, Tumpek Uye, dan Tumpek Wayang.

Menurut Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya, bahwa Hari raya Tumpek Krulut secara rutin telah rayakan oleh Umat Hindu setiap 6 bulan sekali dan biasanya dilaksanakan di Lapangan Puputan, Denpasar.

Berbagai macam tetabuhan yang ada serta potensi seni yang dimiliki oleh masyarakat Pulau Bali, seperti Gandrung, Semar Pegulingan, Gong Gede, Baris Cina, semua dihadirkan.

Baca Juga: Dua WNI Ditemukan Meninggal Dibalik Reruntuhan Apartemen, Kedua Jenazah Akan Segera Dipulangkan ke Indonesia

“Hal ini bisa menjadi vibrasi kita untuk menatap kehidupan serta menjadi motivasi untuk hidup kita,” kata I Gusti Ngurah Jaya Negara, saat ditemui usai mengikuti perayaan dan sembahyang hari Tumpek Klurut di Pura Agung Jagatnatha.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler