Kirab Mahkota Binokasih Sebagai Upaya Membumikan Kembali Filosofi Sunda

18 Mei 2023, 08:05 WIB
Pemerhati Budaya Sunda Ki Acep Aan: Kirab Mahkota Binokasih sebagai upaya menggali kembali filosofi Sunda/Ade Advian Achmad/priangantimurnews/PRMN. /

PRIANGANTIMURNEWS- Mahkota Binokasih merupakan benda berharga peninggalan sejarah Kerajaan Sumedang Larang.

 

Menurut sejarah, ternyata Mahkota Binokasih ini sebetulnya berasal dari Kerajaan Galuh (Ciamis) sekarang.

Mahkota Binokasih yang terbuat dari emas dan beratnya mencapai 8 kilogram ini dibuat oleh salah satu raja di Kerajaan Galuh yakni Raja Bunisora Suradipati yang memerintah dari tahun 1357 sampai 1371.

Baca Juga: Meriah! Santri Ciamis Gelar Munggahan Jelang Tarhib Ramadhan, Ada Tari Saman Juga

Untuk kembali mengenang dan menyampaikan informasi serta edukasi yang benar tentang kesejarahan budaya luhur Sunda, pada 12 Mei 2023 yang lalu telah digelar kirab Kerajaan Sumedang Larang dan Mahkota Binokasih.

Hal ini disampaikan oleh pemerhati budaya Sunda yakni Ki Acep Aan (50) kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com baru-baru ini.

Ki Acep Aan juga mengatakan bahwa kirab Mahkota Binokasih ini sebagai upaya untuk tetap mengenang peristiwa di masa lampau.

 

"Kirab ini sebagai refleksi terhadap setiap langkah pergerakan Sunda dalam alur peristiwa yang pernah terjadi pada masa Kerajaan Sunda di masa lampau," ujar Ki Acep Aan yang akrab disapa Ki Aan ini.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Tidak Hadir Dalam KTT Arab, Ini Penyebabnya

Ki Aan juga menyampaikan bahwa acar kirab Mahkota Binokasih ini sebagai upaya untuk kebersamaan dalam membangun budaya luhur Sunda.

"Kegiatan kirab ini juga sebagai upaya menciptakan semangat kebersamaan dalam upaya membangun kearifan budaya Sunda serta membumikan kembali nilai filosofis dasar yakni Insun Medal, Insun Madangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata masyarakat Sunda," lanjut Ki Aan.

Gelaran kirab Mahkota Binokasih yang dilaksanakan di Bale Paminton Bhumi Niskala
Kawali Ciamis ini pada saat kedatangan tamu dari Sumedang Larang disambut dengan tarian putri-putri Galuh.

Baca Juga: Warga Sumedang Unjuk Rasa Atas Pembangunan Bendungan Sadawarna

Kirab Mahkota Binokasih sudah berlangsung dengan lancar tapi masih ada beberapa kelemahan dalam acara gelaran tersebut.

 

"Acara gelaran telah sukses dilaksanakan, tapi masih ada beberapa kelemahan. Salah satunya dalam gelaran kirab tersebut saat acara seremonial tidak ada tawasul untuk karuhun, tidak ada kidung Sunda atau rajah Siliwangi dan yang lebih utama lagi tidak ada pembacaan ayat suci Al Qur'an," lanjut Ki Aan.

Panitia gelaran kirab Mahkota Binokasih ini diketuai oleh Rd.Lily Djamhur Soemawijaya dan Hj.Fetty Soemawilaga dari Sumedang sebagai koordinator acara.***

 

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler