Karya pada pameran lukisan seni rupa ini lebih mengetengahkan ekspresi jiwa seniman, makanya mengusung judul basic passion.
Baca Juga: Lukisan Daun, Karya Unik Asep Saupi dari Taraju Kabupaten Tasikmalaya yang Akan Selalu Dirindu!
Konsep yang terekspresikan dalam karya lukisan seni rupa ditampilkan berasal dari pemahaman terhadap hal-hal yang berdekatan, bersentuhan bahkan menyatu dengan kita sebagai seniman.
Makanya sudut pandangan analisisnya menggunakan pendekatan estetika sehari-hari everiday aesthetic.
Dalam kerangka bio-estetika yang lebih luas, estetika pada dasarnya adalah penajaman sensibilitas dalam kiprah penerapan sehari-hari yang merupakan kebutuhan natural kehidupan.
Konteks ini disebut sebagai the prosaic aesthetic, yakni medan percaturan praktik sosio kultural sehari-hari, di mana gaya, retorika dan dramaturgi kehidupan digunakan untuk memikat, menangkap serta mengelola minat dan hasrat manusia.
Baca Juga: Dihadiahi Lukisan Kayu Wajah Eril Oleh Seniman Bandung, Atalia Praratya: Masyaallah Terharu
Seni yang biasa disebut fine art adalah wilayah estetika the poetic, yakni bermacam kegiatan olah rupa dan olah bentuk dalam rangka menangkap dan mempertajam efek dari aliran denyut realitas sehari-hari yang bergerak terus tanpa henti.
"Seni murni fine art ibarat still foto yang hendak menangkap dan membekukan aneka peristiwa yang senantiasa berlari. Dalam arti, the prosaic adalah bermacam presentasi realitas,"kata, Oyok.
Sedangkan the poetic adalah aneka upaya re-presentasi realitas.