Bisa Siapa Saja! Belajar dari Kasus Lee Seung Gi, Mengenal Istilah Gaslighting dan Ciri-cirinya

28 November 2022, 18:20 WIB
ilustrasi dimanipulasi dan menerima perilaku gaslighting./pexels/ /

PRIANGANTIMURNEWS - Awal bulan ini, media dihebohkan dengan pemberitaan salah satu penyanyi top dan juga aktor Korea Selatan, Lee Seung Gi.

Lee Seung Gi menjadi viral akibat beredarnya kabar ia menjadi korban gaslighting agensinya sendiri, Hook Entertainment.

Lee Seung Gi jadi korban gaslighting yang mana ia tidak dibayar selama 18 tahun dari hasil penjualan albumnya.

Baca Juga: Yoichi Sai, Sutradara Legendaris Film-film Jepang Tutup Usia

Selain itu, menurut perwakilan hukum Lee Seung Gi, bintang tersebut menerima perkataan yang tidak mengenakkan hingga ancaman dari CEO-nya sendiri.

Nah, dengan adanya kasus gaslighting ini, apakah kamu tahu arti dari istilah itu?

Mari pelajari sama-sama agar kalian mampu mencegah dengan mengenali ciri-cirinya!

Dilansir dari Wikipedia gaslighting merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologis yang terjadi dalam hubungan interpersonal.

Penyiksa melemahkan rasa percaya diri korban dengan membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, atau kewarasan mereka.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG: AS Roma vs Yokohama F. Marinos Dengan Prediksi dan Head to Head Friendly Match

Hubungan interpersonal itu dapat berupa hubungan profesional (misal hubungan dengan rekan kerja di kantor) atau hubungan personal (misal hubungan pertemanan, hubungan romantis, hubungan kekerabatan, dan lain sebagainya).

Pelaku disebut dengan istilah gaslighter, sedangkan korban disebut dengan istilah gaslightee.

Lebih singkatnya gaslighting adalah salah satu bentuk kekerasan secara mental berupa manipulasi yang membuat korbannya merasa kehilangan kewarasannya dan juga mempertanyakan realitanya sendiri.

Pelaku gaslighting bisa siapa saja seperti pasangan, sahabat, orang tua, atasan, publik figur, orang asing di media sosial atau diri sendiri.

Karena pelaku gaslighting bisa siapa saja, korbannya pun bisa siapa saja termasuk kamu.

Berikut ciri-ciri sudah masuk kategori korban gaslighting:

1. Merasa bingung terhadap realita diri sendiri
Biasanya korban akan bingung terhadap realita dirinya sendiri, seperti korban ingat pelaku sudah menjanjikan sesuatu tapi ketika ditagih, pelaku meremehkan.

Pelaku akan cenderung berkata, 'nggak, gua gak pernah ngomong kayak gitu', atau 'elu salah inget deh'.

Baca Juga: Orang Terkaya Inggris!! Sir Jim Ratcliffe Menolak Membeli Liverpool Lebih Berminat Manchester United

2. Disebut baper dan sensitif
Ketika korban mengutarakan rasa sakit hati terhadap perlakuan atau perkataan pelaku, mereka cenderung akan mengatakan, 'gitu aja baper', 'sensitif banget sih', 'drama deh'.

3. Mudah dimanipulasi hingga disalahkan
Korban gaslighting akan menerima perlakuan yang tidak mengenakkan seperti adegan pelaku memutarbalikkan fakta dan berujung menyalahkan korban.

Pelaku hobi memanipulasi dan juga mengontrol korban.

Yang terparah adalah ketika korban menceritakan perlakuan pelaku kepada teman atau keluarga, korban akan memberikan pembenaran terhadap perlakuan pelaku.

Korban akan membela pelaku dengan berkata, 'enggak kok, dia sebenarnya maksudnya baik', atau 'aku tahu dia orang baik kok'.

Lalu, bagaimana kamu bersikap ketika di gaslight?

Menurut dr. Jimmy Ardian seorang psikiater, korban tidak bertanggung jawab atas orang lain.

Baca Juga: Kabar Terbaru Neymar, Ini Pernyataan Resmi Tite Atas Cedera Sang Bintang Brasil

Beranilah untuk speak up, dan cobalah untuk memvalidasi emosi diri sendiri.

Jangan korbankan perasaan sendiri demi orang lain, apalagi jika kamu tahu dia memanipulasi.

Jangan berargumen dalam jebakannya dan jika perlu jaga jarak untuk mempertahankan keselamatan atau kewarasanmu.

Sejalan dengan ucapan dari dr. Jimmy, Pingkan Rumondor seorang psikolog, juga mengatakan bahwa gaslighting biasanya dilakukan untuk memanipulasi.

Gaslighter (pelaku) biasa membuat korbannya meragukan diri sendiri.

Adalah hal wajar kalau kamu mengalami gaslighting apalagi berulang-ulang dan hal ini tentu akan menciptakan perasaan bingung, sedih, dan kesal.

Untuk pencegahan, coba kenali emosi kamu dan hadapi emosimu dulu.

Tenangkan diri dan ceritakan perasaanmu ke orang terdekat yang kamu percaya supaya rasa percaya dirimu juga bertambah.

Baca Juga: Comeback! Super Junior Umumkan Perilisan Album Vol.2 di Bulan Desember

Kamu juga bisa membangun batasan. Kamu harus ingat bahwa perasaan kamu valid dan fokuslah pada kesejahteraan hati kamu sendiri

Kalau sudah tenang hadapi gaslighting dengan mengutarakan batasan yang kamu buat.

Pada akhirnya, yang bisa kita kontrol adalah diri sendiri bukan orang lain.

Tapi yang bisa kita ingat adalah perubahan itu bukan masalah bisa atau tidak tapi mau atau tidak.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Youtube Just In Case

Tags

Terkini

Terpopuler