Network
"Saya bekerja dengan penuh semangat karena saya hanya ingin menjadi ahli dalam hal itu, tetapi karena saya tidak dapat melakukan pekerjaan itu—walaupun saya berhati-hati dalam mengatakannya—saya sedih karena hari-hari yang saya jalani terasa seperti ditolak. Saya benar-benar mencapai dataran tinggi,"
Dia menjelaskan, Karena tidak ada umpan balik dari penonton, semuanya terasa tidak pasti dan seperti latihan bahkan ketika saya bekerja keras. Itu tidak terasa nyata.
Baca Juga: Ralf Rangnick desak Manajemen Manchester United selesaikan Transfer Erling Haaland
Saat melakukan konser online baru-baru ini, saya banyak berpikir tentang, 'Apakah ini baik-baik saja?' dan, 'Tidak ada gunanya terus seperti ini.'
"Saya bertanya-tanya, 'Apakah ini pertunjukan yang kita kejar?' dan meskipun saya tidak menganggap konser sebagai latihan, saya pikir saya harus menemukan jawabannya sendiri sambil menghadapinya secara langsung,"
Mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya, Jimin berbagi, “Kami bertanya-tanya apakah kami harus menemukan sesuatu yang baru atau mengatur ulang apa yang telah kami lakukan sampai sekarang.
Banyak kekhawatiran tentang jenis musik, gaya, dan tarian apa yang harus kami tampilkan bercampur aduk, jadi ada banyak hal yang harus kami selesaikan. Banyak kekhawatiran ini datang lagi, jadi saya bersenang-senang.”
Ketika ditanya apakah dia memiliki lagu favorit sebagai vokalis, Jimin menjawab, “Sulit untuk puas dengan nyanyianku. Saya juga suka lagu dengan banyak teknik, tetapi sulit dikendalikan dan menyakitkan untuk dinyanyikan secara live, jadi saya mencari solusi.
Saya pada dasarnya menemukan individualitas saya terlebih dahulu meskipun landasan saya tidak kuat. Itu sebabnya saya kembali ke awal—untuk menjadi sederhana.
