Tak Perlu Panik Saat Anak Demam di Masa Pandemi

30 Januari 2021, 21:45 WIB
ilustrasi cara merawat saat anak demam /pikiran rakyat/pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS - Demam tinggi pada anak dapat membuat semua orang tua khawatir dan panik, apalagi di tengah masa pandemi dan musim hujan seperti saat ini. Kekhawatiran orang tua terhadap anak semakin menjadi dengan berbagai asumsi.

Namun, jangan sampai panik, tetaplah tenang agar mampu membantu mengatasi demam pada anak dengan lebih baik. Suhu normal anak adalah 36,5–37,5 derajat Celcius, dan dapat dianggap mengalami demam ketika suhunya meningkat sampai lebih dari 38 derajat Celcius.

Demam pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal, namun bukan berarti harus langsung ditangani dengan obat. Demam merupakan mekanisme alami tubuh dalam melawan infeksi. Munculnya demam pada anak menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh anak sedang bekerja untuk memerangi flu atau infeksi lain.

Baca Juga: Sepatu Cepat Kotor, Ini Tips Merawat Sepatu di Musim Hujan

Demam terjadi ketika otak memberi perintah untuk meningkatkan suhu tubuh. Hal ini diperlukan guna mengarahkan sel-sel darah putih melawan virus dan bakteri yang mengganggu tubuh. Ada beberapa penyebab demam tinggi pada anak yang perlu diketahui, yaitu:

1. Infeksi
Infeksi yang sering kali menjadi penyebab anak menderita demam tinggi adalah infeksi akibat bakteri dan virus. Penyakit yang dapat menyebabkan demam tinggi pada anak, antara lain adalah flu, roseola, radang amandel, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), infeksi ginjal, infeksi saluran kemih (ISK), cacar air, dan batuk rejan.

2. Pakaian dan Suhu Lingkungan
Tidak hanya infeksi, demam juga bisa menyerang anak jika terlalu lama beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas. Demam juga dapat terjadi ketika anak menggunakan baju yang terlalu tebal. Kondisi ini biasanya dialami oleh bayi, terutama bayi baru lahir. Dianjurkan untuk memakaikan bayi pakaian tebal hanya jika suhu udara memang dingin.

Baca Juga: Tips Agar Tidak Mudah Tertipu, Cek Fakta Melalui Jabar Saber Hoaks

3. Efek Imunisasi
Sebagian anak dan bayi juga dapat mengalami demam setelah imunisasi. Biasanya demam yang dialami tergolong ringan. Tanyakanlah kepada dokter yang memberikan imunisasi, mengenai penanganan yang mungkin dibutuhkan bila anak demam setelah imunisasi.

Cara Mengatasi Demam Tinggi pada Anak

Ketika demam terjadi, cairan tubuh akan lebih cepat menguap, sehingga meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi. Maka dari itu, hal penting yang harus dilakukan pertama kali saat mengatasi demam tinggi pada anak adalah mencukupi kebutuhan cairannya.

Pastikan anak minum air putih yang cukup, supaya tubuhnya tetap terhidrasi. Selain itu, usahakan agar anak mengonsumsi makanan yang bergizi dan kandungan airnya tinggi, seperti buah-buahan atau sup. Pada bayi, cukupi asupan cairan dengan memberinya lebih banyak air susu ibu (ASI) atau susu formula.

Baca Juga: Plh. Bupati Pangandaran Kusdiana: Pelanggar Prokes Bisa Didenda Rp20.000

Bila merasa ragu, jangan tunda untuk pergi ke dokter. Selain mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan, ada beberapa cara lain yang juga dapat dilakukan untuk mengatasi demam tinggi pada anak di rumah, di antaranya:

- Pastikan suhu ruangan tetap sejuk untuk membuat anak merasa nyaman
Selimuti anak dengan kain yang tipis dan buka jendela agar sirkulasi udara lebih lancar dan suhu ruangan terasa lebih sejuk.

- Letakkan handuk kecil yang dibasahi air hangat di dahi anak sebagai kompres
Tidak disarankan menggunakan air dingin untuk mengompres, karena bisa meningkatkan suhu tubuh dan membuat anak menggigil.

Baca Juga: 4 Destinasi Wisata yang Dapat Dikunjungi Saat Weekend ke Pangandaran

- Perbanyak istirahat dan jangan dulu pergi ke luar rumah
Pada prinsipnya, saat anak mengalami demam, buatlah kondisi senyaman mungkin untuk mencegah anak menggigil atau kepanasan. Meski demam tinggi tidak selalu menandakan adanya penyakit serius, namun orang tua sebaiknya tetap waspada.***

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler