Hari-hari yang Dikeramatkan dalam Kalender Jawa, Yuk Simak Penjelasanya!

15 September 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi, Buya Yahya menjelaskan terkait Malam 1 Suro yang dianggap sebagai hari keramat dalam bulan MuharraM. / Pixabay/ Pezibear /

PRIANGANTIMURNEWS - Masyarakat Indonesia yang lekat dengan ritual kebatinan kerap mengkeramatkan beberapa nama hari dalam kalender Jawa.

Diantaranya berkembang karena adanya mitos, namun anehnya dipercayai turun-temurun lewat ritual tertentu. Tetapi, jangan salah ada juga yang memiliki makna filosofis mendalam.

Di sejumlah tempat juga ada yang melakukan ritual khusus di hari tersebut. Ini adalah salah satu kekayaan kebudayaan Indonesia.

Baca Juga: Aneh! Sebuah Makam Keramat Menjulang di Tengah Penggusuran Lahan di Depok

Beberapa nama hari yang dikeramatkan dalam kalender Jawa

1. Jumat Kliwon

Jumat Kliwon dianggap keramat oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Banyak orang percaya bahwa malam Jumat Kliwon juga malam yang angker.

Jumat Kliwon dikeramatkan, karena merupakan puncak puasa orang zaman dahulu yang sering puasa 40 hari. Di Yogyakarta, salah satu ritual yang dilakukan pada Jumat Kliwon adalah ritual Labuhan di Pantai Parangkusumo.

2. Selasa Kliwon

Selasa Kliwon dianggap keramat oleh sebagian besar masyarakat Jawa. Bahkan, banyak yang percaya mayat orang yang meninggal di malam Selasa Kliwon harus dijaga selama 40 hari agar nggak dicuri sama orang yang sedang mencari ilmu kebatinan.

Sama seperti Jumat Kliwon, Selasa Kliwon awalnya dikeramatkan karena sering dijadikan puncak hari terakhir puasa orang-orang zaman dulu.

Baca Juga: Keramat!! Galunggung Pada Masa Kerajaan Sunda Galuh, Pusatnya Ilmu!

3. Jumat Wage

Jumat Wage dianggap keramat untuk masyarakat di daerah Kemukus, Jawa Tengah. Pada malam Jumat Wage, banyak ritual yang berbau mistis dilakukan masyarakat di daerah ini.

Selain itu, neptu Wage juga menjadi keramat untuk masyarakat di sekitar Gunung Kelud di Jawa Timur. Neptu sendiri memiliki arti angka perhitungan hari, hari pasaran, bulan, dan tahun Jawa.

Bertepatan dengan 27 Safar 1445 Hijriah atau tepatnya pada Rabu, 13 September 2023, merupakan Rabu terakhir pada bulan Safar tahun ini.

Sebagian masyarakat muslim di Indonesia mengenal Rabu terakhir pada bulan Safar dengan istilah Rebo Wekasan, Rebo Pungkasan, atau Rebo wekasan.

Baca Juga: MIRINDING, Gunung Salak Bogor Angker dan Keramat, Tujuh Pesawat Jatuh Saat Melintas di Atas Gunung Ini

Rebo Wekasan merupakan hari yang dikeramatkan karena hari tersebut dianggap sebagai hari yang penuh dengan kesialan.

Sebagai upaya untuk menolak kesialan-kesialan tersebut, banyak masyarakat muslim melakukan ritual atau amalan-amalan tertentu serta memperbanyak doa.

KH. Abdul Hamid, menyarankan agar pada hari tersebut masyarakat melakukan ritual atau amalan tertentu serta memperbanyak doa.

Ritual dan amalan-amalan yang dilakukan semata-mata bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT. dari segala penyakit dan mara bahaya.

Ritual dan amalan-amalan tersebut dikenal dengan istilah 'tolak bala'. Ritual dan amalan-amalan tolak bala tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip dalam agama Islam.***

 

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler