Network
PRIANGANTIMURNEWS - Cabe menimbulkan rasa pedas dan panas di mulut. Namun, banyak orang yang suka makan cabe atau pedas.
Rasa pedas yang ditimbulkan cabe memberikan sensasi 'nampol' untuk penikmatnya. Bahkan ada orang setiap makan harus pedas.
Tidak hanya sensasi pedas di mulut, cabe juga memberikan rasa panas pada rongga mulut hingga perut. Maka dari itu, orang yang terlalu banyak makan cabe akan mengalami gangguan pada sistem pencernaan.
Gangguan pencernaan seperti sakit perut, maag, diare, usus buntu bahkan sampai ambeyen dapat terjadi akibat terlalu banyak makan cabe.
Kenapa sih cabe pedas? Mungkin itulah pertanyaannya sekarang. Berikut ini penjelasan kenapa cabe itu pedas.
Sensasi pedas yang berasal dari cabe sebenarnya berfungsi sebagai pelindung diri tanaman cabe supaya tidak dimakan hewan dan jamur.
Cabe mengandung senyawa capsaicin, zat yang menimbulkan sensasi terbakar atau pedas pada jaringan tubuh.
Capsaicin terdapat pada bagian biji cabe. Zat ini menyebabkan iritasi dan efek seperti terbakar saat bersentuhan dengan jaringan tubuh. Itulah mengapa lidah merasakan pedas saat makan cabe.
Pedas juga bisa diukur. Pengukuran tingkat kepedasan menghunakan skala Scoville (SHU).
Perlu diketahui, cabe rawit yang kita kenal memiliki tingkat kepedasan 100.000-225.000 SHU.
Bahkan cabe jenis bhut jolokia memiliki tingkat kepedasan 1.041.427 SHU atau bisa dikatakan sangat amat pedas.
Untuk mengatasi kepedasan atau rasa panas pada perut, sebaiknya setelah makan cabe dapat meminum segelas susu. Karena susu mempunyai kandungan kasein yang dapat mengikat capsaisin pada cabe.
Semoga bermanfaat.***
Sumber : Instagram @id.pacific
