PRIANGANTIMURNEWS - Gunung Galunggung, yang memiliki ketinggian 2167 meter di atas permukaan laut, berada sekitar 17 km dari pusat Kota Tasikmalaya.
Agar dapat mencapai bibir dari kawah Gunung Galunggung, maka dibangun sebuah tangga dengan 620 anak tangga. Gunung ini juga mempunyai 2 puncak, diantaranya Puncak Dinding Ari serta Puncak Beuti, yang dapat dijangkau melalui jalur pendakian.
Wilayah ini menawarkan berbagai daya tarik wisata, termasuk tempat wisata juga wanawisata dengan areal sekitar 20 hektar yang dikelola oleh Perum Perhutani.
Gunung Galunggung ini sudah tercatat pernah meletus tahun 1822, dengan letusan pertama diketahui pada Juli 1822. Letusan ini menghasilkan hujan pasir kemerahan dan lahar yang bergerak ke arah Tenggara, menghancurkan 114 desa dan menelan korban sekitar 411 jiwa.
Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894 dan pada tahun 1918, menghasilkan hujan abu, awan panas, dan bahkan pemunculan kubah lava di dalam danau kawah.
Letusan terakhir Gunung Galunggung yaitu pada 5 Mei 1982, berlangsung selama sembilan bulan, dan menyebabkan kerugian mencapai 1 milyar rupiah. Selama periode tersebut, kurang lebih 18 orang meninggal dan 20 desa ditinggal tanpa penghuni.
Letusan ini juga mengubah peta wilayah di radius kurang lebih 20 km dari kawah Galunggung, termasuk Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu, serta Kecamatan Leuwisari.