PRIANGANTIMURNEWS - Kalau ada yang bisa menaikkan harga tentu ada juga yang bisa menurunkannya, dengan asumsi krisis Rusia-Ukraina tetap berlagsung. Apa saja faktor itu?
Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Instagram @arcandra.tahar, ia merangkum apa saja faktor yang bisa membuat harga minyak turun, berikut 5 Faktor nya:
1. negosiasi masalah Iran mencapai titik temu, sehingga sanksi yang diberlakukan selama ini bisa dicabut.
Dengan dicabutnya sanksi ini, suplai minyak dunia bisa bertambah paling tidak sebesar 2,5 juta bph atau sekitar 2,5% kebutuhan dunia.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERBUKTI: Ternyata Pernyataan Saksi Ini Sebagai Pengecoh Saja!!!
Artinya, suplai minyak dari Rusia yang indah bagi ekspor sebesar 4 juta bpd dapat diatasi sebagian besar dari Iran.
Sisanya bisa didapat dari peningkatan produksi dari lapangan minyak di Arab Saudi, Kuwait dan UEA.
2. sanksi ekonomi yang selama ini diberlakukan terhadap Venezuela dapat dicabut sebagian, terutama yang menyangkut kegiatan eksplorasi dan produksi migas.
Seperti yang kita tahu, Venezuela punya cadangan minyak terbesar di dunia melebihi Arab Saudi.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Keanehan Yoris Setelah Kejadian dan Beberapa Jejak Digital!!
Memang mudah untuk mengaktifkan kembali lapangan-lapangan minyak yang sudah lama ditinggalkan.
Selain membutuhkan waktu yang lama juga membutuhkan dana yang tidak sedikit, Paling tidak ada sanksi yang akan diberikan kepada pasar bahwa akan ada potensi suplai yang dapat memanfaatkan minyak Rusia.
3. pertumbuhan ekonomi dunia sebagai akibat naiknya berbagai macam harga yang terjadi pada inflasi tinggi.
Negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat mengalami inflasi yang diluar dugaan mereka.
Dengannya pertumbuhan ekonomi ini kebutuhan terhadap migas akan turun sehingga dapat mendorong harga minyak juga bisa turun.
Baca Juga: TERBONGKAR KASUS SUBANG: Inilah Keberadaan Mobil BMW yang Hilang dI TKP!!!
4. perusahaan-perusahaan minyak dunia menggunakan teknologi Dekarbonisasi, sehingga lapangan yang masih dapat ditingkatkan produksinya mampu mensuplai minyak dengan teknologi ramah lingkungan.
Hal tersebut akan memberikan sinyal positif terhadap kelompok, tekanan yang selama ini menyuarakan penilaian lingkungan.
inisiatif-inisiatif migas yang ramah lingkungan yang dibutuhkan agar kebutuhan minyak selama masa transisi bisa di penuhi sehingga harga tida bergejolak.
5. produksi biofuel dengan bahan baku yang tidak bersaing dengan bahan makanan, dengan segala tantangan yang ada, memang tidak mudah untuk mewujudkan biofuel sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Baca Juga: Menguak Kasus Subang: Bukti Kuat, Saksi Ini Mengungkapkan Mengenai Jejak Kaki di TKP!!
paling tidak usaha ini harus terus mencari terobosan agar tantangan dari segi bahan baku dan harga bisa teratasi.
aternatif akan adanya biofuel yang bisa mensubtitusi bahan bakar fosil diharapkan bisa mengalahkan harga minyak dunia.
dari 5 Faktor diatas, terlihat bahwa tidak mudah menemukan jalan keluar agar harga minyak bisa stabil pada angka yang wajar.
inilah dunia energi yang berkelindan antara teknologi, komersil dan geopolitik,tidak bisa hanya memakai kacamata yang sempit.
Baca Juga: BERITA PERSIB: Akan Diberikan Sanksi Oleh Komdis, Bermain Di Si Jalak Atau Tanpa Penonton!!
memahami teknologi akan membantu kita bahwa kemampuan manusia masih sangat terbatas untuk mencari solusi terbaik agar kebutuhan energi yang ramah lingkungan bisa terwujud.***