PRIANGANTIMURNEWS – Konflik Ukraina dan Rusia masih belum mereda.
Untuk menghadapi hal ini tentara Ukraina gali parit dan terowongan bawah tanah sebagai basecamp pertahanan.
Parit tersebut dibangun 30 kilometer dari panggiran kota. Panjang parit dan terowongan yang digali sejauh ratusan meter.
Para prajurit Ukraina membangun parit tersebut sebagai pertahanan.
Di sana, ratusan prajurit Ukraina tinggal dan berjaga bahkan sampai membangun kamar-kamar di bawah tanah untuk beristirahat.
Tentara Ukraina juga meletakan pengahalang dari karung yang berisi tanah di sepanjang parit sebagai penangkal peluru.
Salah satu tentara Ukraina, Alexander, mengaku mendapat serangan tembakan setiap hari.
Baca Juga: GPX Open Recruitment Mobile Legends, Daftar Sekarang!
“Perang selalu terjadi, setiap hari. Selalu ada tank dan senjata dengan peluru kaliber kecil dan besar,”
“Bom ranjau, senjata misil, semua yang mereka miliki, mereka gunakan (untuk menyerang)” ujar Alexander.
Tentara Ukraina juga membangun pos pemantauan dari dalam tanah. Di pos tersebut mereka membuat lubang untuk memantau musuh.
Para tentara Ukraina mengaku mereka rela mengorbankan nyawa untuk merebut tanah mereka kembali.
Baca Juga: Gak Diajak Piala Dunia, Tiga Pemain Ini Menjadi ‘Pengkhianat’ Negaranya Sendiri
Banyak dari mereka yang gugur, namun tidak meredupkan semangat juang tentara Ukraina.
“Kita tidak ingin berlama-lama disini. Semoga ini hanya beberapa hari. Kita bisa mengatasi musim dingin dan semuanya akan baik baik saja,” ujar Alexander.
Selain membangun parit sebagai pertahanan, tak jauh dari parit tersebut terdapat Gudang senjata yang tersembunyi.
Ketika serangan dating komandan akan memerintahkan prajurit membawa senjata di Gudang senjata.
Baca Juga: Pique Pensiun Dini, Kenapa? Begini Alasannya!
Para tantara Ukraina merasa semua perjuangan mereka akan terbalas.
Semua perjuangan ini mereka lakukan untuk merebut kembali tanah mereka yang dijajah.
“Kami akan merebut apa yang mereka ambil,” ujar salah satu tentara Ukraina.***