Ukraina Desak AS Untuk Masukkan Rusia Sebagai Negara Sponsor Terorisme Setelah Pengeboman di Donetsk

- 30 Juli 2022, 13:16 WIB
Potret pertemuan Presiden Ukraina dan Presiden Amerika Serikat./Instagram/@mnctvnews/
Potret pertemuan Presiden Ukraina dan Presiden Amerika Serikat./Instagram/@mnctvnews/ /

PRIANGANTIMURNEWS- Ukraina terus membantah serangan terhadap fasilitas penjara di Donetsk yang telah menewaskan 40 tawanan perang.

Serangan itu dilakukan pada hari Jumat tanggal 29 Juli 2022. Hal itu menyebabkan lembaga pemasyarakatan hancur lebur dan telah menyajikan pemandangan yang sangat mengerikan.

Pengeboman itu terjadi pada saat fasilitas itu sedang dipenuhi oleh ratusan penghuni yaitu, para tentara dan pejuang Ukraina yang sedang ditawan oleh pasukan Rusia.

Baca Juga: Robert Alberts: Persib Akan Tampil Semangat di Hadapan Bobotoh dan Menang atas Madura United

Sementara itu pemerintah boneka Rusia di Republik Rakyat Donetsk menyebut bahwa serangan itu dilakukan oleh tentara Ukraina dengan menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS).

Namun malah sebaliknya, Ukraina menuduh Rusia Yang telah membombardir lokasi itu dengan serangan artileri.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menambah deretan pejabat dari Ukraina yang menunjukan bahwa Rusia di belakang serangan pengeboman tersebut.

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Subang, Benarkah Polri Akan Bentuk Tim Khusus Untuk Mengungkap Dalang Pembunuhan?

Dalam pesan video yang dirilis pada hari Jumat malam bahwa, dia mengatakan tentang kematian puluhan tawanan  perang sudah cukup untuk memasukkan Rusia sebagai negara sponsor terorisme.

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: MNCTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x