Hans Modrow Perdana Menteri Komunis Terakhir Jerman Timur Meninggal Dunia, Ini Kiprah Politiknya

12 Februari 2023, 08:40 WIB
Ilustrasi bendera Jerman. /Pexels/Ingo Joseph

PRIANGANTIMURNEWS - Kabar duka dari Jerman. Perdana Menteri Komunis terakhir Jerman Timur Hans Modrow meninggal dunia.

Perdana Menteri Komunis terakhir di Jerman Timur, Hans Modrow meninggal dunia pada usia 95 tahun.

"Tadi malam Hans Modrow meninggalkan kami pada usia 95 tahun. Dengan ini, partai kami kehilangan seorang sosok yang penting," kata kata Partai ultrakiri Jerman Die Linke dalam pernyataannya pada Sabtu 11 Februari 2023.

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Gempa Turki Lebih dari 20.665 Orang, 80.088 Luka-luka


Dijelaskan, ketika Hans Modrow mulai menjabat menjadi perdana menteri pemerintahan transisi pada 13 November 1989, empat hari setelah Tembok Berlin dibuka, Modrow mengatakan bahwa dia akan mengubah Jerman Timur menjadi negara demokrasi.

Dikatakan kembali bahwa pimpinan komunis sebelumnya telah dilengserkan oleh para demonstran yang menuntut demokrasi dan kebebasan di seluruh Jerman Timur.

Para pengunjuk rasa tersebut menuntut perubahan di Jerman Timur yang masih kental dengan pengaruh Soviet, apalagi setelah Mikhail Gorbachev berkuasa di Uni Soviet.

Baca Juga: Tujuh Tips Mengisi Hari Minggu Agar Berkualitas, Penasaran? Ini Pembahasannya

Pada Maret 1990, Modrow mengumumkan pemilihan umum bebas pertama dan satu-satunya di Jerman Timur, yang secara resmi disebut Republik Demokratik Jerman (GDR), meski hasil pemilu itu mengakibatkan dia tidak lagi menjadi perdana menteri.

Kemudian pada Oktober 1990, Modrow dituding berupaya menunda perubahan politik dan penyatuan kembali Jerman. Dia juga dikritik karena mencoba mengubah citra daripada mengakhiri polisi keamanan Stasi.

Dan akhirnya pada 1993, Modrow dinyatakan bersalah atas kecurangan dalam pemilihan kota pada Mei 1989, tetapi dia tidak dipenjara dan mengatakan dakwaan itu bermotif politik.

Baca Juga: Desa Terkaya di Indonesia Berpenghasilan Rp50 Miliar Ternyata Berada di Pulau Ini

Setelah itu Modrow bertugas di parlemen Jerman dari 1990 hingga 1994, mewakili pendahulu Die Linke yang disebut partai PDS, dan menjadi anggota Parlemen Eropa dari 1999 hingga 2004.

Modrow menilai dirinya sebagai reformis yang ingin mengubah partai komunis dari dalam dan membuatnya lebih demokratis. Pada 1999, dia mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak ingin GDR kembali tetapi mengemukakan bahwa pencapaiannya harus diakui.

"Dalam hal hubungan luar negeri, di bawah pengaruh GDR, Perang Dingin tidak berubah menjadi perang panas," katanya.

Menurutnya, GDR berhasil menjalin persahabatan kembali dengan Polandia setelah kekerasan yang terjadi pada Perang Dunia II.

Sumber: Reuters

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler