Rencana Licik Israel Bertajuk Perdamaian: Membagi Dua Wilayah Al Aqsa milik Palestina Lewat RUU

15 Juni 2023, 06:42 WIB
Rencana licik bertajuk perdamaian yang disuarakan Amit Halvei, dari Partai Likud Israel yang mencoba membagi tempat Ibadah Yahudi, Islam dan Kristen melalui RUU. Padahal tujuannya untuk mengambil tanah Palestina. / @littleproject.idn /

PRIANGANTIMURNEWS - Parlemen Israel belakangan ini telah membahas rencana pembagian wilayah Masjid Al-Aqsa antara Zionis Yahudi dan Islam Palestina melalui Rancangan Undang-Undang (RUU).

 

Rencana tersebut sekilas seperti solusi perdamaian dari konflik berkepanjangan yang terjadi antara Palestina dan Israel yang telah terjadi berabad-abad, bagi orang awam.

Tetapi yang sebenarnya terjadi itu adalah rencana licik Zionis Israel yang mencoba mengesahkan RUU dalam parlemennya untuk mengambil tanah milik Palestina.

Baca Juga: Republik Korea U20 vs Israel U20 di Piala Dunia U20: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Bertajuk perdamaian dan mencoba meminta pengakuan Dunia tentang solusi terbaik, namun memaksa Palestina untuk memberikan tanah mereka.

Serta mempersulit mereka ketika ingin beribadah dengan tenang, dan malah menyerang warga Palestina bahkan saat bulan suci Ramadhan.

 

Amit Halevi, adalah anggota Partai Likud Israel yang mengajukan pembagian kompleks ibadah antara umat Yahudi, Islam dan Kristen melalui RUU di Parlemen Israel.

Baca Juga: Israel U20 vs Brasil U20 di Piala Dunia U20: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Islam dan Kristen Palestina tidak memiliki permasalahan untuk hal tersebut, karena mereka saling menghargai dan tidak saling mengganggu.

Tetapi mereka sama-sama ditindas Zionis Yahudi. Mereka merebut dan merusak tempat ibadah milik umat Islam dan Kristen Palestina.

Dalam khusus wilayah  Al Aqsa, dari halaman Dome of Rock sampai bagian utara Masjid Al-Aqsa akan diambil Israel atas nama umat Yahudi. Sementara Muslim hanya mendapatkan ruang shalat Masjid Al-Qibli saja.

Ini adalah langkah licik politisi Israel bertajuk perdamaian, dimana ketika Israel menguasai bagian depan Kompleks Al Aqsa mereka akan memiliki kendali penuh atas akses warga Palestina.

Baca Juga: Palestina Peringatkan Dunia Ancaman Perang Agama, Pasca Kehadiran Menhan Israel Memaksa Masuk ke Al Aqsa

Termasuk akses masuk ke Masjid Al Qibli. Mereka akan dengan leluasa menerapkan peraturan denda seenaknya atau meminta pajak masuk untuk itu.

 

Hingga Palestina kesulitan untuk beribadah di Al Aqsa, maka masjid tersebut akan benar-benar dikuasai Yahudi Israel yang memang berencana untuk menguasai dan meruntuhkannya.

RUU ini dikabarkan akan disahkan dan diketok palu dalam beberapa hari mendatang. Langka ini tentunya membuat Palestina murka.

Rencana yang sama pernah terjadi pada Masjid Ibrahimi di Hebron yang sama-sama divago. Mereka membagi 75 persen wilayah untuk Yahudi dan 25 persen untuk Muslim. Padal tanah tersebut milik Palestina

Negara muslim bergerak 

Dikutip dari Arab News pada Selasa, 13 Juni 2023. Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shtayyeh marah besar dan menyerukan rakyat Palestina, warga Arab dan Muslim untuk segera bergerak.

"Mengambil langkah ini akan menghasilkan kemarahan yang luar biasa, yang konsekuensinya, tidak dapat diprediksi karena kesucian dan nilai religius Masjid Al Aqsa bagi rakyat Palestina, Arab, dan Muslim,"  tegasnya.

Dirinya juga meminta negara-negara dengan penduduk Muslim terbanyak seperti Indonesia, Malaysia, Turki, dan Mesir agar mencegah RUU tersebut disahkan.

 

Dirinya juga meminta agar Arab, Islam, dan pihak internasional segera menjatuhkan sanksi pada Israel.

Itu karena kebijakan RUU yang diusulkan benar-benar akan merubah dan mengganggu situs suci milik Islam dan Kristen di Yerusalem.

Mengecam

Ahmed Al-Ruwaidi, Penasihat Presiden Palestina urusan Yerusalem juga mengecam tindakan licik Israel bertajuk perdamaian.

"Pemerintah sayap kanan Israel sedang berusaha untuk mengurangi peran Palestina di Yerusalem dengan menargetkan lembaga dan tokoh Palestina, serta perwalian Hashemite atas situs suci Islam dan Kristen," ungkap Ahmed.

"Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci bagi umat Islam saja, dan Israel harus menghormati perwalian Yordania di atasnya," lanjutnya

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebelumnya menyampaikan pernyataan rasis terkait perbedaan agama dengan angkuhnya.

"Jika perang agama meletus, semua orang akan merasakan dampaknya," ujarnya.

Hal tersebut menyiratkan bahwa Israel tidak takut dengan ancaman international, semakin mempertegas bahwa Israel adalah penjajah terkejam di era modern ini.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler