Sekjen PBB: Dunia Terancam Perang dan Pecah, Sebut Bhineka Tunggal Ika adalah Kunci

9 September 2023, 07:18 WIB
Antonio Guterres, Sekjen Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam konferensi pers KTT ke-43 ASEAN di JCC, Jakarta pada Kamis, 7 September 2023. /Antaranews/

PRIANGANTIMURNEWS - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres menyampaikan bahwa saat ini Dunia terancam Perang Dunia dari perpecahan dan krisis global.

Pernyataan tersebut dirinya sampaikan dalam konferensi pers pertemuan ASEAN ke-43 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis, 7 September 2023.

Dirinya dengan jelas menyatakan bahwa perpecahan yang terjadi telah menimbulkan krisis yang perlahan-lahan akan memporak-porandakan ekonomi serta keuangan Dunia.

Baca Juga: TNI Pastikan KTT ke-43 ASEAN Jakarta Berjalan Aman

Ekonomi dan Keuangan yang kacau menyebabkan ketidakstabilan Dunia, yang berpotensi menyebabkan Perang Dunia.

Selain itu, faktor alam global juga menjadi satu pemicu krisis dan konflik di beberapa wilayah.

"Dunia kita sedang berada di ambang batas oleh serangkaian krisis, mulai dari keadaan darurat iklim yang memburuk dan meningkatnya perang dan konflik," ucap Gutters.

Baca Juga: ASEAN Tegaskan Sikap Adil dan Komperhensif dalam Konflik Palestina-Israel demi Stabilitas Timur Tengah

"Hingga meningkatnya kemiskinan, meluasnya ketidaksetaraan, dan meningkatnya ketegangan geopolitik," tambahnya.

"Terdapat risiko nyata akan terjadinya perpecahan, dari sebuah perpecahan besar dalam sistem ekonomi dan keuangan dunia," ungkapnya.

"Dengan perbedaan strategi dalam hal teknologi dan kecerdasan buatan, serta kerangka kerja keamanan yang saling bertentangan," pungkasnya.

Baca Juga: Pertemuan ASEAN di Indonesia: Konflik Myanmar, Laut China dan Singgung Kawasan Bebas Nuklir

Dirinya secara lugas menyampaikan kekhawatirannya di dalam Konferensi Tingkat TInggi (KTT) ASEAN ke-43 tersebut.

Semata-mata untuk mengingatkan bahwa ASEAN memiliki peran penting yang sangat dibutuhkan dalam mencapai perdamaian Dunia.

Khususnya sebagai lembaga multilateral yang mampu menjembatani perbedaan dalam membangun kesepahaman.

Baca Juga: Para Petinggi Negara Peserta KTT Asean 2023 Terkesan dengan Labuan Bajo, Inilah Testimoni Mereka

"Kita membutuhkan hal ini lebih dari sebelumnya di Dunia yang semakin terbelah dan membutuhkan lembaga multilateral yang kuat untuk mengikutinya," ungkapnya.

"Berdasarkan kesetaraan, solidaritas dan universalitas," tambah Gutters.

Antonio Gutters menyampaikan bahwa semboyan bahwa Negara Indonesia, yakni Bhineka Tunggal Ika adalah kunci dari semua perpecahan, konflik dan perang yang ada.

Baca Juga: Miniatur Kapal Nusantara Diminati Diplomat Dunia, Potensi UMKM Lokal jelang KTT ASEAN

Nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam semboyan tersebut adalah yang sangat dibutuhkan Dunia untuk mencapai perdamaian multak.

"Bhineka Tunggal Ika. Kesatuan dalam Keberagaman, bukan hanya moto nasional Indonesia.Ini adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi kita semua," ungkap Guterres.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Selasa, 5 September 2023. Pemimpin negara-negara ASEAN telah memutuskan perubahan nama Sekretaris ASEAN yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Indonesia Menjadi Ketua Asean 2023, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen Serahkan Palu pada Jokowi

Menjadi ASEAN Headquarter atau Markas Besar ASEAN, untuk memperkokoh ASEAN itu sendiri dan menguatkan mekanisme pengambilan keputusan.

Ini menunjukkan posisi Indonesia yang sangat kuat di ASEAN, dan secara tak langsung memiliki pengaruh besar pula di Dunia.

Guterres lebih lanjut menyampaikan terimakasih kepada ASEAN yang telah menyediakan 5.000 personel penjaga perdamaian.

Baca Juga: ASEAN Para Games XI 2022 Resmi Ditutup, Ini Isi Pidato Presiden Jokowi

Juga menghargai peran konstruktif ASEAN dalam bidang perdamaian, terutama dalam meredakan ketegangan yang tengah terjadi di Laut China Selatan sampai Semenanjung Korea.

Dimana ASEAN lebih mengedepankan dialog dan mendorong penghormatan pada hukum Internasional.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler