Sebanyak 31 menara dan 12 kubah hijau atau emas telah dihapus dalam jangka waktu dua bulan setelah April 2018.
Di beberapa masjid, arsitektur Islam diganti dengan atap ala Tionghoa. Ini termasuk masjid jalan Tianchi Changji, yang kubah dan menara emasnya dihilangkan pada 2018, menurut gambar satelit yang tersedia untuk umum.
Pemerintah Xinjiang tidak menanggapi permintaan komentar tentang keadaan masjid di wilayah tersebut.
Para peneliti di Institut Kebijakan Strategis Australia memperkirakan pada tahun 2020, setelah survei di 900 lokasi Xinjiang, bahwa 16.000 masjid telah hancur sebagian atau seluruhnya selama tiga tahun sebelumnya.
Tanda-tanda di luar Masjid Xinqu, dengan menara yang runtuh, mengatakan pembangunan perumahan akan segera dibangun di situs tersebut.
"Untuk kesatuan etika, bangun Xinjiang yang indah," ungkap tulisan pada sebuah papan.***