Mengenal Greta Thunberg, Anak Kecil Dengan Perjuangannya Lawan Krisis Iklim

- 20 Juni 2021, 07:49 WIB
Greta Thunberg ketika melakukan aksi sendirian di depan Gedung Parlemen Swedia yang viral 2018 lalu.
Greta Thunberg ketika melakukan aksi sendirian di depan Gedung Parlemen Swedia yang viral 2018 lalu. /tangakapan layar Instagram @daftarpopuler /

PRIANGANTIMURNEWS- Siapa yang tidak mengenal Greta Thunberg, Anak Kecil yang sempat viral pada 2018 dengan gambarnya yang sedang berdiri di luar gedung Parlemen Swedia dengan membawa sebuah papan bertuliskan ‘School Strike For Climate’.

Waktu itu dia baru berusia 15 tahun. Berkat aksinya itu, jutaan remaja dari seluruh dunia ikut turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi terkait perubahan iklim.

Bagi yang belum mengeal Greta secara jauh, dikutip dari Instagram @daftarpopuler, berikut Greta Thunber dan perjuangannya melawan krisis iklim.

Baca Juga: Suka Belanja Online Dengan Sistem COD? Berikut Tipsnya Agar Aman dan Nyaman

Greta pertama kali belajar tentang perubahan iklim pada usia 8 tahun. Pertanyaannya hanya satu waktu itu: mengapa orang-orang tidak melakukan sebuah aksi?.

“Saya ingat saya berpikir bahwa ini sangat aneh. Kita bisa mengubah seluruh wajah Bumi dan atmosfer yang menjadi rumah kita. Oleh karena itu kita bisa melakukan ini, kenapa tidak ada yang peduli?” tutur Greta.

Ayahnya adalah seorang keturunan Svante Arrhenius, seorang ilmuwan yang menciptakan model efek rumah kaca. Arrhenius dianugarehi Nobel Prize for Chemistry pada 1903.

Meski begitu, Greta mengaku bahwa orang tuanya jauh dari isu perubahan iklim hingga akhirnya dirinya sendiri yang memperkenalkan isu tersebut.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Minggu, 20 Juni 2021, DKI Diperkiran Diguyur Hujan Ringan, Sedang, dan Hujan Petir

Pada Meri 2018, Greta memenangkan kompetisi essay tentang perubahan iklim di koran lokal. Tiga bulan kemudian, ia mulai demonstrasi sendirian di depan Gedung Perlemen Swedia.

Ia mengancam tidak akan berhenti sampai pemerintah Swedia mengeluarkan keputusan mengenai target pengurangan emisi karbon, sesuai dengan Paris Agreement 2015.

Aksi demonstrasi yang dilakukan Greta di depan Gedung Parlemen Swedia viral di media sosial. Beberapa aksi serupa pun dilakukan remaja-remaja di berbagai belahan dunia, dengan pesan dalam tagar #FridayForFuture.

Pada Desember 2018, lebih dari 20.000 siswa di berbagai belahan dunia mengikuti jejak Greta. Termasuk siswa di Autralia, Inggris Raya, Belgia, AS, dan Jepang.

Baca Juga: Tempat Wisata dan Hiburan di Purwakarta Ditutup, Covid Melonjak

Greta sendiri menyambangi beberapa negara di Eropa untuk ikut andil dalam demonstrasi tersebut.

Pada September 2018, Greta menyambangi New York untuk membuka suara di UN ClimateConference. Ia tidak naik pesawat, melainkan kapal laut nol emisi karbon dengan total waktu tempuh selama 2 minggu.

Pada UN Climate Conference, ia menyasar para politisi yang menaruh beban pada generasi muda terkait perubahan iklim.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Garut Terus Melonjak, Bupati Garut Keluarkan SE Pelaksanaan Pembatasan Aktivitas Luar Rumah

“Berani-beraninya anda. Saya seharusnya tidak berada di sini. Saya seharusnya ada di sekolah, di belahan bumi lain, dan anda memberikan beban ini pada kami anak muda. Berani-beraninya anda,” katanya.

“Anda merenggut mimpi saya dan masa kecil saya dengan omong kosong. Lihat saja nanti,” lanjutnya.***

 

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber:  Instagram @daftarpopuler


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah