Di Sela-Sela World Economic Forum, Empat Perjanjian Bilateral Indonesia - Swiss Berhasil Ditandatangani

- 30 Mei 2022, 20:35 WIB
Empat Perjanjian Bilateral Indonesia - Swiss Berhasil Ditandatangani.
Empat Perjanjian Bilateral Indonesia - Swiss Berhasil Ditandatangani. /Kemlu.go.id/Bern

PRIANGANTIMURNEWS- Selama World Economic Forum (WEF) di Davos yang berlangsung pada 22-26 Mei 2022, KBRI Bern telah memfasilitasi empat kesepakatan, yaitu kerjasama investasi Bilateral Investment Treaty (BIT).

Kesepakatan antara Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) and Economiesuisse, Perjanjian antara Kadin Indonesia dan Innosuisse dan Perjanjian Pendirian Indonesia Trading House (ITH) antara Kadin Indonesia dengan Pasar Indonesia Versand, Swiss.

“WEF tahun ini sedikit berbeda, selain diadakan pada musim panas untuk pertama kalinya, juga karena kesepakatan yang ditandatangani antara pihak Indonesia dan Swiss,” kata Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad.

Baca Juga: Perkembangan Proses Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare Bern Swiss

Pemerintah Swiss menjadi tuan rumah perjanjian tiga perjanjian, yaitu BIT, Kadin dan Economiesuisse, dan perjanjian Kadin dan Innosuisse yang dilakukan di House of Switzerland (24/05).

Dari pihak Pemerintah Indonesia, penandatanganan BIT dilakukan oleh Menteri Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadia, disaksikan oleh Guy Parmelan, Menteri Ekonomi, Pendidikan dan Penelitian Swiss.

Sementara itu, kesepakatan antara Kadin dan Innosuise serta kesepakatan antara Kadin dan Economiesuisse disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan RI dan Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Sementara Jadi PLH Gubernur, Selama Ridwan Kamil di Swiss Pantau Pencarian Eril

Sementara itu, kesepakatan pendirian Indonesia Trading House atau ITH secara resmi ditandatangani di sela-sela acara WEF di Paviliun Indonesia (25/05).

Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Pemilik Pasar Indonesia Versand, Swiss, disaksikan oleh Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi.

Hadir dalam upacara tersebut Duta Besar Muliaman Hadad. Dubes Muliaman mengatakan, hubungan bilateral Indonesia-Swiss semakin hari semakin kuat, terutama di bidang perdagangan.

“Perdagangan triwulan I 2022 surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar USD 1,16 miliar,” kata Dubes Muliaman.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pantau Langsung Proses Pencarian Anak Sulungnya Emmeril Kahn di Sungai Aare Bern Swiss

ITH merupakan bentuk nyata pemanfaatan implementasi EFTA CEPA Indonesia yang mulai berlaku akhir tahun lalu.

Diharapkan ITH dapat mendorong peningkatan perdagangan Indonesia ke luar negeri.

Swiss dapat menjadi hub bagi pasar produk Indonesia untuk diekspor ke negara lain. Pemilik Versand Market Indonesia yaitu Catharina Oehler merupakan salah satu diaspora Indonesia di Swiss yang sudah menjual produk Indonesia sejak tahun 1999.

Sejak EFTA CEPA Indonesia berlaku, Swiss dan Liechtenstein menghapus 7.042 Pos Tarif (81,74%) atau 99,65% dari nilai impor komoditas Swiss dari Indonesia.

Pada triwulan I tahun 2022, hampir seluruh komoditas utama Indonesia ke Swiss mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I tahun 2021.

Baca Juga: Tiga Pelaku Penusukan Seorang Pemuda di Arcamanik Ditangkap Petugas Reskrim Polsekta Arcamanik

Data terakhir Swiss Federal Office for Customs and Border Security (FOCBS), nilai ekspor komoditas Indonesia ke Swiss mencapai USD 1,26 miliar pada triwulan I 2022, meningkat 998,0% dibandingkan nilai ekspor Indonesia ke Swiss. pada kuartal pertama tahun 2021 (Rp 115,53 juta).

Data Kementerian Penanaman Modal/BKPM menunjukkan bahwa pada kuartal I 2022, Swiss menempati urutan ke-5 dari benua Eropa dan ke-20 dari seluruh negara yang berinvestasi di Indonesia. Jumlah proyek telah mencapai 152 dengan nilai 15,7 juta dolar USD.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: kemlu.go.id/bern


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah