Picu Amarah China! Kapal Perang AS Memasuki Selat Taiwan

- 7 Januari 2023, 21:09 WIB
 Ilustrasi kapal AS yang memasuki dan melintas Selat Taiwan
Ilustrasi kapal AS yang memasuki dan melintas Selat Taiwan /

PRIANGANTIMURNEWS – Kapal perang bersenjatakan peluru Kendali milik Amerika Serikat (AS) kembali terlihat berlayar memasuki dan melintasi Selat Taiwan yang merupakan perairan yang sensitif akan konflik kedua negara tersebut pada hari Kamis, 5 Januari 2023.

Washington DC mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan sebuah aktivitas rutin yang sering dilakukan.

Namun China memberikan reaksi keras dengan marah terhadap perilaku tersebut, dan menandakan sebagai provokasi terhadap Beijing.

Baca Juga: VIRAL! 3 Remaja Putri Dikunci Pegawai di Dalam Kamar Mandi SPBU , Masalahnya Sepele

Dilansir dari Reuters, Kapal-kapal perang AS memang dalam beberapa tahun terakhir bersama dengan kapal perang negara-negara sekutunya, Inggris dan Kanada meningkat intensitasnya. Berlayar melewati Selat Taiwan, dan memancing kemarahan China.

Diketahu bahwa agresivitas China terhadap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, memang sedang meningkat.

Disebabkan karena otoritas Beijing bersikeras mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayah kedaulatannya, walau pada dasarnya Taiwan memiliki pemerintahan demokratis nya sendiri.

Alih-alih mendamaikan, militer AS justru malah meningkatkan ketegangan tersebut.

Baca Juga: Ini 11 Nama Asli Pemain Sinetron Melukis Senja, Segera di SCTV, ada Kenny Austin

Militer AS menyebutkan bahwa kapal perangnya yang berjenis Arleigh Burke bersenjatakan rudal penghancur, USS Chung Hoon. Telah melakukan transit melalui Selat Taiwan pada Kamis, waktu setempat.

“Transit kapal Chung Hoon melintas Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kapal itu transit melalui koridor di Selat Taiwan yang berada di luar laut teritorial negara pantai manapun, ”, ungkap militer AS

“Militer Amerika Serikat terbang, berlayar, dan beroperasi dimana saja yang diizinkan oleh hukum Internasional,” ungkapnya

Pernyataan itu diungkapkan oleh Armada ke-7 AS, yang kemudian memicu reaksi China dan menanggapi bahwa jalur itu tidak berada di perairan internasional melainkan memasuki kawasan laut Taiwan.

Baca Juga: Prediksi Hujan di Sekitar Bandung Turun di Januari, BMKG: Ada Gangguan Eks Siklon Tropis Ellie

“Kapal-kapal perang AS sering memamerkan kekuatan atas nama mempraktikkan kebebasan navigasi. Ini bukan soal menjaga kawasan bebas dan terbuka,” ungkap Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington DC.

Liu menegaskan negaranya sangat menentang dengan tegas langkah tersebut dan berkata AS untuk segera menghentikan apa yang disebut dengan memprovokasi masalah dengan masalah. Hanya membuat ketegangan serta merusak perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan.

"China akan terus waspada tinggi dan siap merespons semua ancaman dan provokasi kapan saja, dan akan secara kuat menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya," tegas Liu.

Sementara seorang juru bicara Komando Treater Timur militer China, atau yang disebut dengan Komando Zona Timur Tentara Pembebasan Rakyat China.

Baca Juga: Catat Tata Cara dan Ketentuan Refund Tiket Persib Bandung vs Persija Jakarta 'Tidak Ada Tiket Tambahan'

Mengatakan bahwa tindakan angkatan laut AS tersebut sangat provokatif dan menyatakan bahwa pihak China memantau segala gerak militer AS.

"Semua pergerakan berada di bawah kendali," sebut juru bicara tersebut dengan nada tegas.

Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa memang kapal perang AS berlayar ke arah utara melalui Selat Taiwan.

Taipei menyampaikan bahwa pasukan militernya juga memantau jalur tersebut dan tidak menemui adanya sesuatu yang tidak biasa.

Kilas balik dari semua itu, China menganggap Taiwan yang saat ini memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi pemberontak yang hanya perlu menunggu penyatuan kembali dengan China daratan besar. Meski perlu dengan tindak kekerasan.

Baca Juga: 3 Tahun Pelarian Harun Masiku. Ketua KPK : Dia Pasti Tertangkap!

Baik China dan Taiwan, memiliki pemerintahan terpisah sejak keduanya memutuskan berpisah setelah perang saudara pada tahun 1949 lampau.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah