Balon Pengintai Rusia Ditembak Jatuh Ukraina, Diduga Persediaan Drone Menipis

- 16 Februari 2023, 17:54 WIB
Ilustrasi balon pengintai milik Rusia.
Ilustrasi balon pengintai milik Rusia. /Freepik/


PRIANGANTIMURNEWS - Balon udara pengintai Rusia ditembak jatuh pasukan Ukraina, diduga persediaan drone Rusia telah menipis.

Menggunakan balon sebagai pengintai memang merupakan salah satu solusi untuk menghemat cadangan drone pembantai dan meningkatnya biaya perang.

Laporan tersebut disampaikan oleh pihak militer Ukraina pada hari Rabu, 15 Februari 2023. Bersamaan dengan adanya laporan di Moskow, Ibukota Rusia bahwa tentaranya telah kehilangan 50 persen tanknya selama perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Sah! Ratu Tisha Terpilih Menjadi Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027

Dalam laporan militer tersebut, di atas Ibukota Kiyv, Ukraina setidaknya terlihat enam buah balon pengintai milik Rusia terbang diatas kota tersebut.

Sebagian dari besar dari balon tersebut berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Kiyv.

Bagian administrasi militer Kiyv juga menyampaikan bahwa kemungkinan besar terdapat reflektor sudut dan peralatan pengintaian.

Tetapi pemerintah tidak memberitahu kapan tepatnya balon pengintai Rusia tersebut muncul meski peringatan serangan udara dikeluarkan Kiyv, pada Rabu.

Baca Juga: Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, Bagaimana Jabatan Erick Thohir Sebagai Menteri BUMN?

“Menurut informasi yang sekarang sedang diklarifikasi, ini adalah balon yang bergerak di udara di bawah dorongan angin,” papar administrasi militer tersebut melalui Telegram.

“Tujuan peluncuran balon mungkin untuk mendeteksi dan melemahkan pertahanan udara kita,” lanjutnya.

Yuriy Ihnat, Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina sebelum pengumuman tersebut dibunyikan telah menyampaikan peringatan.

Bahwa mereka menggunakan balon dalam upaya baru untuk mempertahankan stok drone pengintai, dan hal tersebut terjadi.

Baca Juga: Selamat! Erick Thohir Terpilih Sebagai Ketua Umum PSSI Periode 2023 - 2027

“Drone pengintai seperti Orlan-10 sekarang lebih jarang digunakan oleh Rusia, dan mereka berpikir," ungkap Ihnat.

"Mereka mungkin berpikir 'Mengapa kita tidak menggunakan balon ini? Jadi mereka menggunakannya,” lanjutnya dalam televisi Ukraina.

Ihnat kemudian mengkonfirmasi bahwa sirine serangan udara meraung di ibukota pada hari Rabu, karena balon terbang di atas kota tersebut.

Tidak ada komentar Rusia dalam laporan balon pengintai yang terbang di Kyiv tersebut, menunjukkan kemungkinan besar tebakan militer Ukraina benar.

Baca Juga: Ternyata Cokelat Memiliki Manfaat Bagi Kesehatan, Simak Buat Kamu yang Suka Cokelat!

Selain kekurangan drone, Rusia telah kehilangan sekitar setengah dari tank tempurnya sejak invasi ke Ukraina setahun yang lalu.

Hal tersebut disampaikan dalam laporan dari International Institute for Strategic Studies (IISS).

Tetapi pusat penelitian itu pun mencatat pada hari yang sama, bahwa Moskow telah mempertahankan sebagian besar angkatan udara yang tetap utuh

Serta kemungkinan besar akan mengerahkan angkatan udaran mereka lebih aktif dalam fase perang selanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Menaikan Biaya Ibadah Haji, Kira-kira Jadi Berapa Ya?

IISS mengatakan tingkat kerugian untuk beberapa tank modern Rusia mencapai 50 persen. Memaksa mereka untuk bergantung pada model strategi perang Era Uni Soviet yang lama.

Ben Barry, anggota IISS pakar perang darat menyampaikan kerugian peralatan itu sepertinya cukup serius bagi militer Rusia. Dalam catatan badan intelijen Norwegia dan Estonia, baru-baru ini merilis laporan resmi.

Mengatakan bahwa ancaman langsung terhadap negara mereka berkurang dengan drastis karena cara perang Ukraina yang menyedot pasukan kekuatan militer Rusia.

Serta menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada negara tersebut. “Tapi kita harus ingat, banyak dari angkatan udara Rusia. Serta di luar Laut Hitam banyak angkatan laut Rusia," ungkap Barry.

Baca Juga: Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 16 Segera Tayang di SCTV, Simak Sinopsis dan Daftar Nama Pemainnya

"Ketika badan-badan intelijen mengatakan, Rusia masih merupakan bahaya yang jelas dan nyata bagi Eropa Barat. Saya pikir mereka benar,” akhiri Barry.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x