Dari kantor berita Al jazeera menegaskan bahwa hal tersebut masih berupa angan-angan. Bahkan jika Erdogan tersingkir, warisannya pasti akan bertahan.
Opini Barat menggambarkan Presiden Turki sebagai 'Putin yang lain'.
Yakni seorang otokrat yang populis mencoba memecah belah, bertekad untuk mengejar impian akan kekaisaran besar.
Media menggambarkannya sebagai penghancur Turki yang telah membawa rakyatnya pada sistem nepotisme yang meluas, ekonomi yang lemah, inflasi tinggi, dan devaluasi mata uang.
Baca Juga: AC Milan vs Inter Milan di Semifinal Liga Champions: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor
Namun sebaliknya untuk Kemal Kilicdaroglu,
Barat mengambarkan dirinya sebagai pemimpin yang rendah hati dan bertanggung jawab.
Pahlawan yang akan memulihkan demokrasi liberal dan memperbaiki hubungan dengan Barat apabila menang.
Bisa ditebak, penggambaran tersebut seperti itu dikecam oleh media Turki dan diejek sebagai arogan dan khayalan belaka.
Erdogan memahami bahwa pemilu menang dan kalah adalah urusan dalam negeri bukan urusan luar negeri.