Debat Panas Parlemen Belanda, PM Negeri Kincir Angin Akui Indonesia Merdeka Tahun 1945

- 15 Juni 2023, 20:02 WIB
Perdana Menteri –Mark Rutte mengakui kemerdekaan Indonesia 1945, Parlemen Belanda: Berarti kita mengakui kekerasan ekstrim tentara Belanda?/ Pixabay @652334
Perdana Menteri –Mark Rutte mengakui kemerdekaan Indonesia 1945, Parlemen Belanda: Berarti kita mengakui kekerasan ekstrim tentara Belanda?/ Pixabay @652334 /

PRIANGANTIMURNEWS – Kamis, 15 Juni 2023, gara-gara pernyataan perdana menteri Belanda –Mark Rutte, yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 publik di Indonesia mendadak geger.

 

Pasalnya sudah 77 tahun Indonesia merdeka, Belanda baru mengakui kemerdekaan Tanah Air kita tanggal 17 Agustus 1945 di tahun 2023.

Sebelumnya Belanda hanya mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949.

Baca Juga: Pemilu 2024 Tetap Sistem Proporsional Terbuka, Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Pemohon

Namun keputusan PM Rutte ini sempat menghadapi jalan yang terjal. Sebab sebelum pernyataan ini diresmikan PM Belanda sempat membawanya ke forum parlemen.

Sebagaimana Dewan Perwakilan Rakyat di negara-negara Berkembang, para pejabat yang mewakili suara rakyat di Belanda juga sempat dibuat panas oleh pernyataan isu tersebut.

Melansir infromasi dari pikiran-rakyat.com berjudul, “Parlemen Belanda: Mengakui Kemerdekaan Indonesia 1945, Berarti Mengakui Kekerasan Ekstrim Tentara Kita”, kegaduhan di meja parlemen akibat pernyataan PM Rutte terjadi karena dewan wakil rakyat mereka keberatan.

Mereka menyuarakan beberapa persoalan salah satunya dengan menyatakan “jika orang dewan parlemen mengakui kemerdekaan Indonesia 1945, berarti mereka mengakui kekerasan ekstrem yang telah dilakukan oleh tentaranya”.

Baca Juga: Berita Transfer Real Madrid: Los Blancos mengincar Randal Kolo Muani sebagai pengganti Karim Benzema

Lebih jauh dari itu para penghuni parlemen juga menyebut pengakuan kemerdekaan Indonesia 1945 merupakan narasi yang menjebak.

Pasalnya pernyataan yang diungkapkan oleh PM Mark Rutte ini secara tidak langsung telah mengakui negara sendiri (Belanda) sebagai pemberontak.

 

Sebab pada tahun 1946-1948 tentara Belanda melakukan agresi militer ke Indonesia yang saat itu sudah sah menjadi negara yang merdeka.

Dengan kata lain Belanda menjadi negara yang memerangi kemerdekaan suatu bangsa –dan itu dilarang oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

 Baca Juga: Transfer Manchester United: Kim Min-jae akan bergabung dengan klub, Rasmus Hojlund Seharga 60 Juta Euro

Perdana Menteri Belanda Meminta Maaf kepada Seluruh Rakyat Indonesia

Hasil penelitian sejarah yang dilakukan oleh para ahli di Belanda menunjukan bukti –terkait dekolonisasi Indonesia (1945-1950) bahwa Belanda telah melakukan aksi kekerasan ekstrim.

Belanda telah menjadi negara ekstrimis yang sadis dan tak kenal perikemanusiaan di masa revolusi fisik.

 

Kekerasan itu mereka lakukan secara terstruktur dengan tujuan kembali menguasai tanah jajahannya setelah pendudukan Jepang (1942-1945) berlalu.

Atas temuan-temuan yang dilakukan oleh tim peneliti itu, Perdana Menteri Belanda merasa simpati kepada seluruh korban yang terlibat.

Baca Juga: Demi Konten! Youtuber Tasikmalaya Rela Dikubur Hidup-Hidup dan Dililit Ular, Berakhir di Rumah Sakit

Tidak hanya kepada orang Indonesia, Rutte juga menyampaikan permintaan maafnya kepada para veterannya di Belanda.

“Saya meminta maaf yang mendalam kepada Indonesia” ungkapnya.

Namun pernyataan ini nampaknya tidak disetujui oleh parlemen. Mereka menyebut jika permintaan maaf dan pengakuan kemerdekaan Indonesia 1945 akan menyakiti ratusan veteran yang masih hidup di Belanda.

Sebab secara tidak langsung Perdana Menteri Belanda telah menyatakan apa yang diperbuatnya kepada Indonesia di masa lalu merupakan kejahatan perang.

Baca Juga: Yunani vs Irlandia di Kualifikasi Euro 2024: Pratinjau, jadwal, H2H, Prediksi Skor

Walaupun demikian PM Rutte tetap kekeuh dengan pendiriannya. Ia tidak akan mencabut pengakuan ini malah menyinggung soal pihak kerajaan yang pro dengan kedaulatan Indonesia. Rutte menyebut pihak kerajaan sering mengirim telegram ke istana Jakarta setiap tanggal 17 Agustus -HUT RI.

 

Pengakuan kemerdekaan Indonesia 1945 juga merupakan cara lain dari pemerintah Belanda untuk memperbaiki hubungan negara. Sebab Indonesia dan Belanda memiliki sejarah kelam di masa lalu.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x