Siswa SMK di Ciamis Meninggal, Sehari Sebelumnya Mengikuti Vaksinasi di Sekolah

4 September 2021, 17:46 WIB
Ilustrasi mayat. /Pixabay/Clker Free Vector Images/

PRIANGANTIMURNEWS - Seorang siswa SMK Swasta di Ciamis,Cahyono meninggal dunia sehari setelah divaksin Covid 19.

Sebelum meninggal, Siswa kelas XI tersebut, sebelumnya sempat mengeluh sakit lambung.

Menurut Nono ayah Cahyono, pada Rabu pagi, 1 September 2021 Cahyono ikut vaksinasi yang digelar di SMAN 1 Sindangkasih.

Baca Juga: Prediksi Skor Inggris vs Andorra, Head-to-Head, Berita Tim, Starting XI: Kualifikasi Piala Dunia 2022

Setelah divaksin sore harinya, Cahyono mengeluh badannya lelah. Bahkan sempat minta makan daging ayam.

Kanis 2 Agustus 2021 menjelang subuh, kata Nono putranya kejang. Melihat keadaan yang mengkhawatirkan, pihak keluarga kemudian menghubungi dokter.

Namuan saat dokter telah sampai di rumah untuk memeriksa, ternyata Cahyono sudah meninggal.

Baca Juga: Alas Kaki Model Simpel dan Nyaman Dipakai DIburu Konsumen

Nono mengungkapkan, sebelum mengikuti vaksinasi, anaknya sempat mengeluh sakit lambung. Setelah menjalani vaksinasi, selain mengalami keluhan pada lambung, disertai kepalanya pusing.

“Sebelum divaksinasi memang ada keluhan di lambung. Anak saya keukeuh ikut vaksinasi, karena ingin mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Takut tidak bisa sekolah karena belum divaksin,” tutur Nono.

Dikutip priangantimurnews.com dri Pikiran Rakyat, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis Harun Al Rasyid membenarkan ada siswa SMK meninggal usai divaksinasi.

Begitu mendapat laporan, pihaknya langsung mendatangi rumah duka untuk melakukan asesmen.

Baca Juga: Khofifah Berikan Bantuan 12.500.000 Kepada Para Lansia di Kabupaten Jember

“Belum bisa dipastikan penyebabnya. Apakah ada atau tidaknya hubungan meninggalnya almarhum dengan vaksinasi, ini harus melalui kajian mendalam. Hasil asesmen yang kami lakukan, dibawa ke Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jawa Barat,” katanya.

Kepala SMK Galuh Rahayu Sindangkasih Rizal Abdilah menegaskan, tidak ada paksaan kepada siswanya untuk vaksinasi. Bahkan muridnya yang memiliki penyakit bawaan, dilarang mengikuti vaksin. Misalnya asma, keluhan penciuman dan lainnya.

“Tidak ada paksaan sedikit pun. Kami juga tidak mengizinkan siswa yang memiliki penyakit bawaan untuk divaksin. Hal itu juga sudah disampaikan kepada siswa,” tuturnya.

Baca Juga: Viral, Tiga Pria Diduga Mirip Komedian Warkop DKI, Netizen : Natural Banget Kemiripannya

Dia menambahkan, siswa antusias mengikuti vaksinasi, karena ingin kembali ke sekolah mengikuti pembelajaran tatap muka. Dari 364 siswa, yang ikut vaksinasi sebanyak 306 orang.

“Anak-anak semangat ikut vaksinasi. Mereka antusias karena ingin PTM,” katanya.

Pelaksanaan vaksinasi, lanjutnya dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), Mulai dari pendaftaran, skrining hingga vaksinasi, serta istirahat setelah divaksin.

Kabar siswa meninggal setelah vaksinasi sampai ke Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga: Mau Mendapatkan Bantuan Masjid dan Mushala, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Bahkan pada Jumat, 3 September 2021 mendatangi rumah duka di Desa Sukamanah, Kecamatan Sindanggkasih, Ciamis , untuk menyampaikan bela sungkawa.

“Saya datang ke sini murni mengucapkan bela sungkawa, bukan investigasi atau apa. Saya mewakili Pak Gubernur atas nama Provinsi Jawa Barat. Mudah-mudahan almarhum husnul khotimah,” tuturnya.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler