Vaksin Sputnik V Asal Russia Akan Digunakan di Indonesia, Ini Efektivitasnya Dibanding AstraZeneca

- 1 September 2021, 08:38 WIB
Ilustrasi penggunaan vaksin Sputnic prosuk Rusia yang akan digunakan di Indinesia
Ilustrasi penggunaan vaksin Sputnic prosuk Rusia yang akan digunakan di Indinesia /Pexels/
PRIANGANTIMURNEWS - Pemerintah telah menerima Vaksin Sputnik Asal Russia yang kini akan digunakan di Indonesia.
 
Bocoran penggunaan Vaksin Sputnik disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tramizi.
 
Dia menyebutkan bahwa ada jutaan dosis Vaksin Sputnik Asal Russia yang diterima pemerintah.
 
 
Kemenkes membocorkan Vaksin Sputnik akan digunakan bagi warga masyarakat yang belum melakukan vaksinasi.
 
Sebagian besar masyarakat telah menerima vaksin jenis Sinovac, AstraZeneca, Moderna dan Pfizer
 
Selain Vaksin tersebut muncul kembali yang terbaru jenis Vaksin Spuntik V yang sudah dipakai dibeberapa negara besar.
 
Sejumlah vaksin yang telah diberikan kepada masyarakat Indonesia karena telah mendapatkan izin penggunaan darurat emergency use listing (EUL) dari WHO.
 
 
Vaksin Sputnik V adalah vaksin adenovirus, yang berarti menggunakan adenovirus yang direkayasa — keluarga virus yang umumnya hanya menyebabkan penyakit ringan — sebagai mekanisme pengiriman untuk memasukkan kode genetik protein lonjakan SARS-CoV-2 ke dalam sel manusia.
 
Ini mirip dengan vaksin Oxford–AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
 
Tetapi alih-alih menggunakan satu adenovirus yang direkayasa, seperti yang dilakukan kedua vaksin itu, Sputnik V menggunakan adenovirus yang berbeda, yang disebut rAd26 dan rAd5, untuk dosis pertama dan kedua, masing-masing.
 
Dmitry Kulish, seorang peneliti bioteknologi di Institut Sains dan Teknologi Skolkovo di Moskow, yang tidak terlibat dalam pengembangan Sputnik V, mengatakan alasan ilmiahnya adalah untuk meningkatkan kemanjuran.
 
Kedua adenovirus memiliki metode yang sedikit berbeda dalam memasukkan materi genetik mereka ke dalam sel inang, katanya, yang secara teoritis akan meningkatkan tingkat keberhasilan mendapatkan materi genetik virus ke tempat yang dibutuhkan.
 
 
 
Dua studi pendahuluan dari pengembang vaksin, yang diterbitkan pada September 2020, melibatkan 76 orang dewasa sehat yang menerima dua dosis dengan vektor virus yang berbeda dalam waktu tiga minggu.
 
Semua peserta menghasilkan antibodi terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2, dan efek samping yang dilaporkan terutama nyeri ringan di tempat suntikan, demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot – efek samping yang khas dari vaksin SARS-CoV-2 lainnya.
 
Mengacu pada pemberitahuan dari Astrazeneca kepada European Medicines Agency (EMA), bahwa kejadian efek samping sangat jarang terjadi.
 
Namun, dapat menyebabkan trombosis dengan atau tanpa disertai trombositopenia (trombosit rendah).
 
 
Apabila calon penerima vaksin Astrazeneca dinilai memiliki kecenderungan trombosis oleh dokter yang merawat, maka hendaknya dokter memberikan surat kelayakan atau tidak layak untuk divaksin Astrazeneca.
 
Selam trombosis dan trombositopenia, data dari Inggris menunjukkan kejadian limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening) cukup sering ditemukan pasca penyuntikan vaksin Astrazeneca, namun efek samping sejauh ini tidak dianggap berbahaya.
 
Sesuai anjuran dan UK MHRA, mereka yang mengalami gejala sesak napas, pembengkakan tungkai bawah, nyeri kepala, gangguan penglihatan, atau memar kulit setelah divaksin, hendaknya segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
 
Apabila calon penerima vaksin Astrazeneca dinilai memiliki kecenderungan trombosis oleh dokter yang merawat, maka hendaknya dokter memberikan surat kelayakan atau tidak layak untuk divaksin Astrazeneca.
 
 
Vaksin AstraZeneca memiliki efek samping trombosis, namun hal ini sangat jarang terjadi Vaksin ini dianggap jauh lebih besar manfaatnya dibandingkan efek samping yang mungkin akan terjadi.
 
Segera laporkan ke petugas KIPI di tempat penyelenggara vaksin atau di pusat layanan kesehatan jika mengalami efek samping yang berarti.***
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x