Asyiknya Bercengkrama Dengan Penyu Di Pantai Batu Hiu Pangandaran

31 Oktober 2020, 21:30 WIB
Pengunjung saat bercengkrama dengan seekor penyu di tempat penakaran biota laut di kawasan obyek wisata pantai Batu Hiu Parigi Kab Pangandaran, Sabtu, 31 Oktober 2020. /Priangantimurnews.com/AGUS./

PRIANGANTIMURNEWS-
Belum lengkap rasanya kalau tidak mengunjungi tempat penakaran penyu yang berada di kawasan obyek wisata pantai Batu Hiu saat berwisata ke Pangandaran.

Di tempat penakaran, pengunjung dapat melihat-lihat dan memegang, bercengkrama dengan penyu mulai dari ukuran kecil hingga yang besar. Bahkan penyu pun menjadi media oleh pengunjung untuk melakukan selfi.

Seperti yang terpantau di tempat penakaran penyu di pantai Batu Hiu Parigi. Salahsatu pengunjung asal Jakarta Meilani (26), dirinya mengaku sudah beberapa kali berwisata ke Pangandaran namun baru mengetahui kalau di obyek wisata pantai Batu Hiu ada tempat penakaran penyu. baru melihat hewan penyu dengan nyata.

Baca Juga: Liburan Panjang, Tingkat Kunjungan Ke Obyek Wisata Pangandaran Mulai Meningkat

"Wah lucu juga, saya baru liat secara langsung dan memegang penyu. Biasanya saya lihat penyu cuma di televisi aja," ucap Meilani sambil mengelus-elus kepala penyu sisik yang diangkatnya, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Penakaran penyu ini didirikan sekitar tahun 1980 oleh Didin Saefudin sebagai pendiri kelompok pelestari biota laut di Batu Hiu, Dusun Golempang, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kab Pangandaran yang belum lama ini meninggal dunia.

Kini tempat penakaran penyu yangdidirikan sejak tahun 1980 an itu dikelola oleh istrinya, Mimin (50) bersama putranya.

Keberadaan tempat penakaran penyu dapat menambah daya tarik wisatawan, sehingga wisatawan bisa mengetahui cara pengembangbiakan hewan yang dilindungi dan dilestarikan, mulai dari cara bertelur, proses penetasan hingga pembesaran yang selanjutnya dilepasliarkan kehabitatnya di laut.

Penyu jenis sisik yang hampir punah

"Disini ada penyu sisik, penyu hijau dan puluhan tukik (anak penyu) yang kita rawat sebelum dilepas liarkan ke laut bebas," kata Mimin.

Mimin mengenang, tempat penakaran penyu ini didirikan oleh almarhum suaminya (Didin) bersama teman-teman sesama pencinta kelestarian lingkungan di Batu Hiu.

"Suami saya itu pencinta lingkungan termasuk menjaga kelestarian hewan penyu. Kadang suka menemukan bangkai penyu di pinggir pantai tidak jauh dari rumah. Kalo ada yang masih hidup dan mengalami cidera langsung di bawa pulang untuk diobati dan dirawat sampai pulih benar lalu dilepaskan lagi ke laut," kata Mimin.

Mimin mengatakan, sejak pandemi Covid-19, pengunjung yang datang ke tempat penakaran menurun drastis.

"Kami tidak mematok harga bagi pengunjung, sukarela aja masukan ke dalam kotak yang sudah kami sediakan. Uangnya ya buat beli ikan untuk makanan penyu," ujarnya.***

Editor: Agus Kusnanto

Tags

Terkini

Terpopuler