Gara-gara Terdampak Covid-19, Eksport Sale Pisang Terhenti

- 21 Desember 2020, 12:55 WIB
Keryawan sedang mengemasi sale pisang  di Salah satu produsen sale di Banjarsari Kabupaten Ciamis
Keryawan sedang mengemasi sale pisang di Salah satu produsen sale di Banjarsari Kabupaten Ciamis /pikiran rakyat/Nurhandoko Wiyoso

Diampingi istrinya, Turyati, Yadi mengaku UMKM yang dikelolanya mendapat pukulan berat seiring dengan terhentinya ekspor sale pisang. Bahkan untuk mengurangi beban, saat ini hanya mempekerjakan 23 tenaga kerja dari sebelumnya 30 orang.

Selain itu tidak semua tungku penggorengan dioperasikan, karena produksi turun hingga 50 persen. Saat ini produksi hanya untuk memenuhi pasar lokal.

Baca Juga: Bawa Narkoba dan Senjata Tajam, Tujuh Simpatisan Habib Rizieq Jadi Tersangka Aksi 1812

“Ketika masih bisa ekspor enam tungku dipakai semua. Bahkan pegawai sampai lembur. Saya akui saat itu lebih fokus ekspor, sehingga yang lokal sedikit terabaikan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, importir sale di Malaysia pernah beberapa kali komplain, karena ditemukan rambut di sale pisang. Sedangkan bentuk fisik yang dikehendaki, sale pisang harus lurus atau tidak boleh bengkok atau mengglung. Oleh karenanya lebih fokus untuk memenuhi kualitas ekspor.

“Persyaratannya ketat. Beberapa kali ada komplain karena di sale ditemukan rambut. Persoalan rambut memang menjadi perhatian serius. Saya tidak tahu rambut tersebut ditemukan pada sale produksi siapa,” ungkapnya.

Baca Juga: Kemenkop UMK Kembangkan Domba Garut Jadi Domba Pedaging

Berkenaan dengan bahan baku sale, Yadi mengatakan berasal dari pasokan warga Banjarsari, Pangandaran dan sekitarnya. Mereka khusus membuat bahan baku irisan tipis pisang siem.
Untuk membuat irisan tipis pisang, lanjutnya membutuhkan keahlian khusus, karena rawan pecah. Hanya saja saat ini pasokan sedikit dikurangi karena saat pandemi Covid, permintaan berkurang.

“Kami juga punya binaan 15 warga untuk membuat bahan baku. Selain itu juga kiriman warga lain yang juga khusus membuat irisan tipis pisang. Saya berharap Pandemi cepat berlalu, sehingga produksi dapat kembali naik,” ujarnya.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)

 

Halaman:

Editor: Ahmad Ramadan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah