Kondisi jalan nempel langsung dengan ceruk yang dipenuhi sampah. Maman (45), warga Sarimukti mengatakan, keadaan tersebut sudah berlangsung lama. "Sudah ada dua tahun, belum (diperbaiki)," ujarnya.
Baca Juga: Umat Muslim Harus Tahu, Ini Do'a Ramadhan Hari Ke-9 Berikut Artinya
Tak hanya amblesnya tepi jalan yang mengintai keselamatan pengendara, akses menuju TPA Sarimukti yang menjadi penghubung Rajamandala-Cipeundeuy itu kotor bukan main.
Sampah-sampah betebaran masuk badan jalan disertai lumpur. Tak terlihat upaya membersihkan ceceran sampah yang bisa berdampak fatal bagi kendaraan roda dua yang melindasnya.
Kondisi ini sudah berulang kali diberitakan tak menunjukkan adanya pembenahan dan pembersihan sampah-sampah yang ditengarai berasal dari ceceran truk-truk pengangkutnya. Alih-alih dibersihkan, sampah-sampah itu bahkan ada yang telah menumpuk menjadi semacam TPS liar tepi jalan.
Baca Juga: Dilalap si Jago Merah, Rumah Warga Garut Ludes Terbakar
Ironisnya, kawasan TPA Sarimukti berada di area perbukitan yang memiliki hutan. Bukannya menjadi sumber oksigen bagi warga, tumpukan-tumpukan sampah justru betebaran dan menghasilkan bau tak sedap. Persoalan lain yang cukup mengganggu warga adalah antrian truk-truk sampah saat tiba di TPA untuk membuang sampahnya.
Dari beberapa kali pantauan "PR" mendapati antrian tersebut menimbulkan kemacetan panjang di ruas Rajamandala-Cipeundeuy. Truk-truk yang menunggu giliran membuang sampah menghambat kendaraan-kendaraan warga yang akan melalui TPA itu.*** (Bambang Arifianto/Pikiran Rakyat)