PRIANGANTIMURNEWS - Di tengah pandemi Covid 19, Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil agar menunda dulu program PEN dalam bentuk megaproyek taman dan alun-alun juga situ termasuk DEDnya.
Dahulukan prioritas kesehatan masyarakat dan serta penguatan ekonomi rakyat yang paling mendasar yaitu pangan.
Baca Juga: Sudah Mengajukan BSU Tetapi Tidak Kunjung Mendapatkan Ini Alasannya
"Pandemi ini menginterupsi kita semua bahwa penting mengedepankan asas pelayanan dan pemerataan pembangunan terutama sektor kesehatan dan ekonomi mikro," kata Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati kepada Pikiran Rakyat seperti dikutip priangantimurnews.com Rabu, 25 Agustus 2021.
Politisi PKB ini mengungkapkan ada lima hal yang berkaitan langsung dengan persoalan kesejahteraan rakyat yakni, pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan.
"Kami dari Komisi II meminta Gubernur konsen saja dulu disektor ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat untuk sementara, adapun program lainnya jangan jadi prioritas," ujarnya.
Baca Juga: 15 Kata-Kata Hikmah dari Bahasa Arab Lengkap dengan Artinya
Rahmat juga menyampaikan kritiknya terkait program Petani Juara yang menurutnya belakangan reduksi menjadi sekedar program Petani Milenial.
"Semestinya diluruskan dan disinkronkan dengan berbagai program lain semisal OPOP (one pesantren one produk) yang juga mestinya diperiksa ulang urgensi dan juga modelnya termasuk standarisasinya," ucap Rahmat.
Pihaknnya setuju pesantren disentuh dan dikuatkan sisi ekonominya namun tidak lantas menunda penguatan wirausaha bagi para pemuda khususnya pemula.
"Di berbagai sektor ekonomi Pemprov belum hadir secara nyata, secara formal ini selalu disampaikan dalam rapat-rapat resmi dengan mitra Komisi II dalam bidang perekonomian," tutur dia.
Rahmat mengharapkan Gubernur Jawa Barat untuk prioritaskan sektor kesehatan dan penguatan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini terutama soal pangan.***
(Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat)