3.500 Desa di Jawa Barat Rawan Bencana, 19 di Antaranya Berisiko Tinggi

- 24 November 2021, 06:16 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan pengarahan  apel siaga bencana di depan Gedung Sate, Selasa 23 November 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan pengarahan apel siaga bencana di depan Gedung Sate, Selasa 23 November 2021. /Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat

PRIANGANTIMURNEWS - Beberapa desa yang ada di wilayah Jawa Barat rawan bencana. Dari 5.312 Desa, 3.500 berisiko sedang dan 19 desa resiko tinggi.

19 Desa yang termasuk kategori resiko tinggi bencana tersebut berada di Cianjur, Kabupaten Bogor, Garut, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat yang kebanyakan banjir dan longsor. 


Penentuan 19 desa masuk resiko tinggi bencana berdasarkan potensi bencana, dan tingkat kecuraman tinggi. 

Baca Juga: RIBUAN Buruh Kepung Pendopo Kabupaten Cianjur, Tuntut Kenaikan UMK 10 Persen


Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Dani Ramdan mengatakan, untuk mengurangi resiko di 19 desa tersebut pihaknya membentuk desa tangguh bencana di sana. Semua elemen seperti babinsa, babinkamtibmas disiapkan pengetahuannya, dan peralatannya pun dibentuk. 


"Selain itu, ada satgas kepala desa dibantu babinkamtibmas dan linmas, kita juga meminta pemerintah Desa menyiapkan alokasi anggaran khusus untuk penanggulangan bencana," kata Dani di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 23 November 2021.


Lebih lanjut ia mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca puncak potensi bencana bakal terjadi pada Januari sampai Februari 2022. 

Baca Juga: JADWAL SIM Keliling Bandung Rabu dan Kamis 24-25 November 2021, Catat Waktu dan Tempatnya


Dan untuk menghadapi pontensi bencana tersebut, BPBD bersama sejumlah intansi lain menyiagakan pasukan sepanjang Oktober 2021 sampai April 2022. 


"Kami dari BPBD tentunya siap siaga dan mengaktidkan posko 1 x 24 jam. Jadi selama tujuh hari dalam seminggu diseluruh Kabupaten Kota di Jawa Barat," kata dia.


Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan,  sebanyak 3.500 desa masuk risiko sedang. Mayoritas desa rawan bencana hidrologi ada di wilayah Jabar selatan khususnya Kabupaten Bogor.


"Mayoritas ada di Jabar selatan yaitu Kabupaten Bogor maka kita perlu atensi yang lebih maksimal," ujar Ridwan Kamil saat memberikan pengarahan dalam apel siaga bencana di depan Gedung Sate, Selasa 23 November 2021.

Baca Juga: RIZKY BILLAR DAPAT ANCAMAN MAU DIBUNUH, 8 Akun Medsos Dilaporkan ke Polda Metro Jaya


Gubernur mengatakan, sebagai langkah antisipasi Pemda Provinsi Jawa Barat sudah meminta BPBD mengawasi 19 desa tersebut. Warga yang rumahnya di sekitar bantaran sungai dan perbukitan juga terus diingatkan agar selalu waspada saat terjadi hujan.


"Perkiraan musim hujan ekstrem sampai Januari 2022, maka RT/RW dan warga harus siaga 1 terutama yang rumahnya di bantaran sungai. Saya juga sudah perintahkan BPBD agar lakukan tindakan pencegagan terukur jangan sampai menunggu korban," tuturnya.


Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan bahwa prediksi musim hujan ekstrem di Jabar akan terjadi sampai Januari 2022. Kang Emil berharap, apel siaga 2021 yang digelar ini memberikan semangat dan penguatan bagi para pasukan yang akan bertugas di lapangan.

Baca Juga: Dua Orang Pencuri Motor Terekam CCTV


"Sekarang penguatan semangat dari pasukan bahwa pasukan kebencanaan sangat siap," ucapnya.


Ada tujuh fokus utama yang ditekankan dalam apel siaga bencana tersebut. Yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengujian peringatan dini, penyiapan pasokan kebutuhan dasar (logistik), penyuluhan pelatihan tanggap darurat, penyiapan lokasi, akurasi sistem data digital, dan penyiapan sarana.


Sejumlah peralatan baru bahkan sudah disiapkan di sejumlah titik rawan bencana. Kodam III/Siliwangi juga sudah menyiapkan dapur umum canggih yang bisa mengubah air kotor menjadi air siap minum.

Baca Juga: FAKTA TERBARU, Ternyata Perempuan dan Pria Pemeran Video Syur Garut Bikin Heboh Tinggal di Satu Wilayah


"Dapur umum canggih dari Kodam sudah ada melengkapi peralatan lainnya dari institusi lain," kata Ridwan. 


Ia menuturkan, di balik keindahan alam Jabar terkandung potensi bencana yang harus diwaspadai.

Setiap tahun tercatat 1.500 sampai 2.000 laporan kebencanaan terjadi khususnya banjir di wilayah utara dan longsor di selatan. Bahkan sejak Oktober hingga sekarang sudah terjadi 500 bencana banjir dan longsor.

Baca Juga: Unduh Video YouTube Melalui Aplikasi Vidmate, Nikmati Konten Hemat Kuota, Bisa Convert ke MP3 dan MP4


"Itulah kenapa dari Oktober kita sudah tetapkan siaga 1 karena sudah lebih dari 500 bencana, kalau dari Januari sudah lebih dari 1.000. Semoga jumlahnya makin sedikit sehingga kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik,"ujar Ridwan.*** (Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat) 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x