KASUS SUBANG TERUPDATE: Diduga Pelakunya Bukan Orang Lain

- 27 Mei 2022, 20:14 WIB
Ilustrasi Profesor Adrianus Mendatangi TKP Kasus Subang Jawa Barat./YouTube Wahyu sEno
Ilustrasi Profesor Adrianus Mendatangi TKP Kasus Subang Jawa Barat./YouTube Wahyu sEno /

PRIANGANTIMURNEWS- Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat ini yang sudah berlangsung sembilan bulan lebih.

Sejak kejadian di tanggal 18 Agustus 2021 silam namun polisi belum juga menetapkan tersangka pembunuhan ini polisi masih mendalami ratusan bukti dan keterangan para saksi.

Sementara itu lokasi pembunuhan atau tempat kejadian perkara tampak kondisinya tidak terurus di tempat kejadian perkara pembunuhan Subang.

Baca Juga: Niat Memamerkan Pratama Arhan Dipanggil oleh TIMNAS Indonesia, Tokyo Verdy Malah Dikritik Netizen

Di awal kasus ini mencuat beberapa kali dilakukan olah TKP. Kriminolog dari Universitas Indonesia Profesor Adrianus Meliala menyoroti kondisi tempat kejadian perkara pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat ini.

Profesor Adrianus sempat mendatangi tempat kejadian perkara pembunuhan di Subang Jawa Barat ini yang belum lama ini. Profesor Adrianus Meliala yang langsung turun ke lapangan dan menyampaikan berbagai hal penting dalam kejadian kasus ini.

Profesor Adrianus Meliala adalah seorang dosen kriminolog dari Universitas Indonesia Profesor Adrianus Meliala mengungkapkan kalau sampai saat ini belum ada tersangka kasus dalam hal ini.

Baca Juga: Fakta-fakta Sungai Aare Swiss, Tempat Hilangnya Putra Sulung Gubernur Jawa Barat

Dalam kasus Subang ini Justru itu lebih baik dibandingkan polisi diburu-buru dipaksa untuk menetapkan tersangka menurut Profesor Adrianus Meliala kasus ini menarik karena korban dan kemungkinan pelaku bukan orang lain, mereka memiliki lingkungan pergaulan yang sebetulnya kecil bukan pejabat bukan juga pengusaha besar bukan orang yang memiliki sosial hitam.

Lingkungan pergaulan terbatas namun hingga kini polisi belum bisa menemukan link antara pelaku dan korban sampai sekarang polisi belum menemukan tersangka Profesor Adrianus Meliala menduga penyebabnya karena kualitas dokter forensik dalam rangka establish sebab kematian kapan dan juga yang lain tidak baik sehingga korban harus diotopsi ulang.

Baca Juga: Kedutaan Besar Indonesia Mengatakan Pencarian Anak Ridwan Kamil dengan Jangkauan Luas

Bahkan otopsi kedua ini menganulir pendapat dari otopsi pertama. Selain itu saat pertama polisi datang ke tempat kejadian perkara juga, penanganannya jorok katnya.

Lalu saat di singgung apakah pelaku seorang profesional, menurut Profesor Adrianus Meliala di kasus ini bisa saja dilakukan bukan oleh profesional tetapi mereka yang menguasai betul situasi pernah ke lokasi dan dikenal korban.

Apalagi mereka memiliki waktu yang panjang untuk melancarkan aksinya di bagian lain kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim tombol mengatakan perkara ini memang belum menunjukkan titik terang terkait janji pengungkapan yang sebelumnya akan dilakukan di bulan Ramadhan.

Lalu Ibrahim Tompo mengatakan pihaknya cuma bisa memberikan harapan,dia berjanji jika kasus ini sudah terungkap pasti akan diinformasikan ke publik.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Subang Hijau (JACK)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah