Network
PRIANGANTIMURNEWS - Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril rencananya pada Minggu malam 12 Juni 2022 akan sampai di Bandung.
Pemakaman keluarga di Cimaung Kabupaten Bandung merupakan tempat peristirahan terakhir Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Pemakaman almarhum Eril putra sulung gubernur Jawa Barat yang meninggal akibat tenggelam di Sungai Aare Bern Swiss itu dikabumikan Senin 13 Juni 2022.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Saksi Ini Bisa Jadi Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak dengan Bukti Berikut
Sebelumnya dimakam, kemungkinan akan disemayamkan di rumah dinas Gubernur Jawa Barat Gedung Pakuan.
Dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Jawa Barat Wahyu Mijaya memastikan jenazah Eril akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin 13 Juni 2022.
"Kami informasikan, rencananya almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga itu di daerah Cimaung, Kabupaten Bandung. Andaipun akan disemayamkan itu akan disemayamkan di sini (Gedung Pakuan)," ujar Wahyu dalam jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 10 Juni 2022.
Baca Juga: Eril Akan Dikebumikan di Pemakaman Keluarga di Cimaung Kabupaten Bandung
Pada prosesi pemakaman nanti, kata Wahyu, pada prinsipnya dari keluarga itu tidak ingin menghalangi orang yang bersimpati dan berdoa.
Teetapi yang harus diperhatikan adalah lingkungan di sana, kapasitasnya tidak mencukupi kalau misalnya dalam jumlah besar.
"Nah sehingga kalau misal ada pengaturan-pengaturan di sana kami juga mohon maaf dari awal karena kita ingin keluarga nyaman, masyarakat di sana juga nyaman, keluarga yang hadir juga nyaman. Jadi mohon maaf ada beberapa pengaturan-pengaturan pada kondisi di lokasi," tuturnya.
Baca Juga: Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz Ditemukan Masih Utuh, Ridwan Kamil Bisa Membelai dan Memandikan
Untuk menampung animo masyarakat menyampaikan dukacitanya, pihaknya akan melakukan doa bersama setelah beres pemakaman di Gedung Pakuan.
" Tetap doa bersama dilakukan di Gedung Pakuan jadi tidak selesai pemakaman kemudian tidak ada doa bersama tetapi setidaknya dalam satu minggu selanjutnya akan dilakukan doa bersama,"ucapnya.
"Kami tidak membatasi masayarakat yang ingin berdoa, tetapi sekali lagi kapasitas ruang bisa sama-sama dipahami ada giliran dan lainnya," kata dia menambahkan.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Temuan Bukti Ilmiah yang Akan Memberatkan Para Saksi Ini
Sementara itu untuk pengajian akan tetap dilakukan. Saat ini tiap hari itu akan terus dilakukan dan waktunya akan sama setelah salat ashar dengan sebelum maghrib.*** (Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat) ***
