Ada 755 Balita Stunting di Pangandaran, Desa Agar Alokasikan Dana untuk Penanganan Stunting

- 24 Juni 2022, 13:22 WIB
Penanda tanganan komitmen Percepatan Penurunan Stunting di Kab Pangandaran,
Penanda tanganan komitmen Percepatan Penurunan Stunting di Kab Pangandaran, /PRMN/AGUS KUSNADI/
PRIANGANTIMURNEWS- Ada 755 bayi yang dilaporkan mengalami stunting. Atau 3,1 persen dari 24.326 ribu jumlah balita yang ditimbang.

"Kalau melihat dari angkanya (3,1 persen) memang sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah balita yang ada di Kab Pangandaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Kab Pangandaran Yadi Sukmayadi, Kamis, 23 Juni 2022 kemarin.

Yadi mengatakan, berdasarkan data yang masuk melalui Data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) yang dilaporkan langsung dari masyarakat bulan Februari 2022 dan diakses 18 April 2022 dan balita di timbang 21 April 2022.
 
 
"Dulu Pangandaran tidak masuk di lokus, tetapi sekarang semua daerah di Jawa Barat dijadikan kabupaten/kota lokus," kata Yadi.

Jadi kata Yadi, Pangandaran itu daerah terakhir menjadi kabupaten lokus dibanding kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.

Namun dirinya meyakini dengan angka tersebut bisa ditangani dengan baik, karena 97,5 persen dari semua balita yang ada di Kab Pangandaran itu datang ke posyandu untuk di timbang.
 
 
Wawan Setiawan Japung Perencana Bappeda Kab Pangandaran mengatakan, melihat perkembangan data yang ada, stunting di Kab Pangandaran ada penurunan dari 3,9 persen menjadi 3,1 persen.

Maka dengan telah dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting yang dilantik oleh pak Bupati kemarin angka stunting bisa menurun.

"Saat ini sedang ada penginputan data dan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penanganan stunting," ujarnya Wawan.
 
 
Dan selanjutnya pihaknya akan melakukan koordinasi dengan para Camat agar pemerintah desa bisa mengalokasikan anggaran dalam hal penanganan stunting di desa nya masing-masing.

"Kalau melihat dari laporan yang ada, bahwa stunting itu ada yang memang kurang gizi ada juga yang bawaan dari lahir," kata Wawan.

Seraya dirinya menambahkan, untuk data stunting ada di Dinas KBP3A dan penanganannya ada di Dinas Kesehatan.
Baca Juga: Kasus Investasi Bodong Indra Kenz Naik Ke Meja Hijau

"Sedangkan dari Bappeda mungkin akan memberikan kelonggaran kepada pemerintah desa dan anggaran desa dalam rangka percepatan penurunan stunting di desa nya masing-masing," pungkasnya.
 
Sebelumnya, Bupati Jeje Wiradinata telah melantik Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Pangandaran yang diketuai oleh Wakil Bupati Ujang Edin Indrawan pada Kamis, 23 Juni 2022 kemarin di hotel Laut Biru pantai Pangandaran.***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x