PRIANGANTIMURNEWS - Di masa pandemi Covid-19 minat masyarakat untuk melakukan operasi plastik (Oplas) justru meningkat.
Mereka beranggapan, banyaknya waktu untuk berdiam diri di rumah karena pembatasan aktivitas selama pandemi Covid 19 justru momen tepat untuk melakukan operasi plastik layanan kesehatan dan kecantikan.
Momen isolasi atau lockdown dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melakukan peningkatan kualitas fisik tanpa terganggu banyak aktivitas.
Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Lakukan Pernikahan Siri, Berikut Fakta-Fakta Pernikahan Tersebut
Banyaknya permintaan operasi plastik tersebut terjadi di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Bandung.
Seperti dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (Sp. BP-RE) Ade Sari Nauli Sitorus menyebutkan, ada tiga pelayanan bedah plastik yang paling diminati masyarakat Indonesia di masa pandemi.
Ketiga tren tersebut adalah Rhinoplasty (rekonstruksi hidung agar lebih mancung), Breast Augmentation (memperbesar ukuran payudara), dan Liposuction (sedot lemak di bagian tubuh tertentu).
Ade mengatakan, semakin banyak orang yang menginginkan agar wajahnya memiliki kemiripan dengan aktris kesukaannya. Entah itu sosok yang mereka lihat di drama, hingga idol artist.
"Referensi dari orang yang menginginkan bedah plastik adalah meniru bentuk wajah idolanya, seperti idol Korea, maupun artis Indonesia," ujarnya di Beautylogica Clinic Bandung, Jumat, 1 Oktober 2021.
Disebutkan Ade, prosedur bedah plastik dipilih karena waktu dan pengerjaan tindakan yang relatif cepat, instan, dan permanen.
Baca Juga: Bupati Bandung Berikan Bonus pada Atlet Peraih Medali di PON XX
Hanya saja, ada berbagai hal yang tetap harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur bedah plastik.
Bedah plastik umumnya dilakukan untuk memperbaiki atau merekonstruksi jaringan kulit, otot, dan jaringan ikat tubuh yang rusak akibat cedera, luka, atau penyakit tertentu.
Tujuan dari operasi plastik adalah mengembalikan fungsi jaringan dan kulit agar berfungsi normal kembali.
Baca Juga: Berita Real Madrid: Los Blancos Akan Memasukkan Bintang Spanyol untuk Dapatkan Erling Haaland
Selain untuk memperbaiki area tubuh yang rusak, operasi plastik juga bisa dilakukan untuk alasan estetika atau kecantikan.
Operasi plastik yang bersifat estetik umumnya dilakukan untuk mengubah bagian wajah atau tubuh agar terlihat lebih menarik.
Meski demikian, tindakan bedah plastik juga memiliki risiko. Untuk meminimalisir risiko, Ade menyebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menjalani prosedur bedah plastik.
"Secara umum, kondisi kesehatan harus baik, tidak boleh mengonsumsi alkohol dan rokok, serta obat yang dapat mengencerkan darah seperti Omega 3, vitamin E, dan aspirin," tuturnya.
Jika satu dekade lalu tindakan bedah plastik yang aman hanya bisa dilakukan di rumah sakit, sekarang banyak pula klinik kecantikan yang menawarkan layanan bedah plastik.
Klinik kecantikan yang sebaiknya dipilih adalah tempat yang memberikan perawatan dengan menerapkan prosedur kesehatan yang aman, nyaman, serta berkualitas. Terutama, di masa pandemi seperti saat ini.
Selain prosedur operasi plastik, Beautylogica Clinic juga menyediakan pilihan layanan seperti treatment aesthetic, fat freezing, breast rejuvenation, stretch mark therapy, hingga body slimming.
Produk, bahan, dan alat yang digunakan Beautylogica Clinic juga menggunakan teknologi canggih dan telah tersertifikasi BPOM serta FDA Approved.
Baca Juga: Berita Real Madrid: Los Blancos Akan Memasukkan Bintang Spanyol untuk Dapatkan Erling Haaland
"Beberapa treatment yang juga sangat digemari, selain plastic surgery, yakni botox, pemasangan filler, Korean soft peel, derma skin, booster, black mask laser, laser glowing treatment
Serta perawatan tubuh yang diminati pasien pria maupun wanita yaitu emsculpt. Perawatan ini dapat membuat perut sixpack secara instan hanya dalam 30 menit, karena setara dengan 20 ribu sit up," tuturnya.***(Endah Asih/Pikiran Rakyat)