Masyarakat Diminta Waspada, Virus Covid Varian Baru Muncul

- 7 September 2021, 21:54 WIB
Ilustrasi corona virus.
Ilustrasi corona virus. /Pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS - Dua varian virus Alfa dan Delta belu juga usai, kini kabarnya telah muncul virus varian baru lagi.

Kabarnya virus varian baru tersebut sudah sampai Korea.

Karena itu Dinas Periwisata dan Kebudayaan Jawa Barat meminta masyarakat tetap menjaga prokes ketat selama berwisata.

Baca Juga: Digelar Pada 20 September 2021, Berikut Ketentuan Pelaksanaan SKD Kementerian Agama

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik meminta masyarakat agar tetap menjaga ketat prokes 5 M selama berwisata. Apalagi, saat ini kembali muncul varian baru Covid-19.

"Varian baru sudah sampe Korea, harus hati-hari. Fokusnya kita wisata domestik dulu," ujar Dedi pada acara Focus Grup Discussion dengan Tema Berwisata Aman Kala Pandemi hasil kerja sama dengan Satgas Penanganan Covid 19 via Zoom Meeting, Senin 6 September 2021 lalu.

Dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat Dedi mengatakan, setiap ada varian baru harus diwaspadai. Jangan sampai, masyarakat abai prokes saat berwisata.

Baca Juga: Bisnis Prositusi Online Melalui MiChat di Bandung Terbongkar, Sekali Main Rp250 Ribu

Salah satu yang dilakukan pihaknya adalah, melakukan testing, tracing di tempat-tempat wisata dengan melakukan tes antigen.

Di masa pandemi ini harus dipikirkan bagaimana agar berwisata aman. Selain tracing, vaksin harus gencar dilakukan di tempat wisata.

Salah satu rencana yang terbaru adalah menyiapkan 3 ribu vaksin di Saung Angklung Udjo.

Baca Juga: Warga Soreang Meninggal karena Kecelakaan di Aceh, JQR Bantu Proses Pemulangan Jenazah

"Jangan kendor tempat wisata kita support untuk antigen agar siap berwisata," katanya.Tapi perlu juga 3 T, testing, tracing, treatment. Kuncinya perlu dibangun kesepakatan bersama untuk mencapai wisata aman ini," katanya.

Pemprov Jabar juga fokus memberikan bantuan pada pelaku industri wisata yang terdampak pandemi Covid 19 sebagai bagian dari stimulus ekonomi.

Penjaringan investasi Jabar Selatan akan ditawarkan sebagai bagian dari program.

Ia berharap, dalam aplikasi peduli lindungi bisa masuk informasi wisata ini. Agar, bisa membuat strategi bagaimana wisata aman.

Baca Juga: Terduga Pelaku Pelecehan Siap Laporkan Balik Pelapor dengan Tuduhan Pencemaran Nama Baik

"Pemanfaatan teknologi, terkoneksi, agar terintegrasikan orang berwisata aman," katanya.

Ketua DPD Asita Jabar, Budi Ardiansjah menuturkan, setelah setahun pandemi pelaku wisata mulai membuat berbagai program untuk bertahan. Dari mulai staycation, pay now stay later, hingga menggenjot wisata lokal.

Akhir 2020, kata dia, pariwisata sudah mulai dibuka dengan strategi. Tapi, wisatawan dari mancanegara tak terlalu banyak karena hanya beberapa negara yang membolehkan ke Indonesia.

Baca Juga: Terduga Pelaku Pelecehan Siap Laporkan Balik Pelapor dengan Tuduhan Pencemaran Nama Baik

"Beberapa negara, menempatkan Indonesia di zona sedang," ujar Budi.

Di sisi lain, pariwisata domestik menjadi andalan gerakan wisata di Indonesia. Karena, nilainya mencapai Rp 305,7 triliun perolehan wisata domestik pada 2019.

Hal ini, merupakan pasar besar agar pariwisata bisa berjalan. Wisata domestik, menjadi harapan walaupun banyak kendala terutama terkait persyaratan perjalanan yang masih susah.

Baca Juga: Lolos Prakerja Gelombang 19, Segera Beli Pelatihan Pertama, Ini Yang Akan Terjadi Jika Terlambat

"Fenomena yang harus diwaspadai euforia. Prokes harus tetap dilaksanakan. Pengawasan Satgas harus dilakukan ketat. Hindari kegiatan berbentuk festival," katanya.***
(Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat)

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah