Sering Haus Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

- 24 September 2021, 11:53 WIB
Ilustrasi - Meminum air putih
Ilustrasi - Meminum air putih /Pexels/Karolina Grabowska/

Setiap obat memiliki efek samping tersendiri. Ada beberapa obat-obatan yang dapat menyebabkan efek samping berupa sering haus, yaitu litium untuk gangguan mood dan obat golongan diuretik yang dapat merangsang pembentukan urine lebih banyak.

Penyakit yang Dapat Menyebabkan Sering Haus

Selain karena hal-hal di atas, terdapat beberapa penyakit yang dapat menyebabkan rasa haus berlebihan atau polydipsia (keinginan untuk minum terlalu banyak). Berikut beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab kondisi tersebut:

1. Diabetes
Diabetes atau diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi ketika kadar gula darah meningkat terlalu tinggi dan sulit terkontrol. Penyakit ini terjadi karena hormon insulin tidak dapat bekerja dengan baik atau tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup.

Ketika kadar gula atau glukosa dalam darah terlalu tinggi, hal ini dapat membuat ginjal perlu memproduksi lebih banyak urine untuk membantu mengeluarkan glukosa dari tubuh. Efeknya, penderita diabetes akan merasa haus terus.

Selain sering haus, diabetes juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala lain, seperti luka yang sulit sembuh, sering kelelahan, cepat lapar, serta sering buang air kecil.

Pada ibu hamil keluhan sering haus terkadang juga perlu untuk diwaspadai karena ini bisa menjadi pertanda dari penyakit diabetes gestasional, yaitu diabetes pada ibu hamil.

Baca Juga: Danrem 174 Merauke Siapkan Kendaraan Taktis Guna Mendukung Pengamanan PON XX di Merauke

2. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus tidak berhubungan dengan diabetes melitus, karena diabetes insipidus disebabkan oleh gangguan pada hormon antidiuretik (ADH) atau vasopressin yang mengatur kadar cairan dalam tubuh. Pasien yang mengalami penyakit ini akan menghasilkan urine dalam jumlah berlebihan sehingga akan lebih sering merasa haus.

3. Ketoasidosis diabetik
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Karena tubuh kekurangan insulin, glukosa di dalam darah tidak dapat digunakan dan sulit terkontrol, sehingga tubuh akan memecah jaringan lemak sebagai sumber energi pengganti glukosa. Hal ini akan mengakibatkan penumpukan zat keton di dalam tubuh yang berbahaya.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Alodokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x