Network
PRIANGANTIMURNEWS - Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara dr Steaven Dandel MPH mengatakan ditemukan 3 warga negara asing (WNA) asal China terindikasi varian Omicron.
WNA ini masuk ke Indonesia melalui pintu Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado.
"Sesuai dengan peringatan dari WHO pada 22 November 2021 ada varian of concern yang harus diwaspadai bersama yaitu Omicron," kata dokter Steaven di Manado, Kamis 16 Desember 2021.
Baca Juga: Mengapa Bibir dan Sekitar Rongga Mulut Sering Pecah-pecah, Ini Penyebabnya
Karena peringatan tersebut, satgas melakukan perubahan prosedur kekarantinaan dan penyaringan bagi pelaku perjalanan Internasional yang masuk ke Sulawesi Utara.
"Bandara Sam Ratulangi adalah satu bandara dari beberapa bandara yang diizinkan pemerintah pusat untuk pelaku perjalanan Internasional. Kita melakukan PCR dan antigen," ujarnya.
dr Steaven mengatakan dalam seminggu ini ada enam pelaku perjalanan Internasional berasal dari China positif COVID-19 yang kemudian diperiksa lanjutan ke BTKL-PP Mapanget menggunakan reagen khusus yang didatangkan Kemenkes.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Minggu Ini, Tentang Keuangan, Kesehatan dan Percintaan
Reagen ini, bisa mendeteksi gen-S yang ada di Sarscov-2 yang bisa mengindikasikan sampel orang yang positif tersebut probabilitasnya kepada Omicron cukup kuat.
Akan tetapi, perlu digarisbawahi pula bahwa gen-S tersebut bisa juga terdapat terdapat pada varian lainnya, sehingga untuk standar kemasnya harus diperiksa melalui 'Whole Genome Sequencing' (WGS).
Ia juga mengatakan harus menunggu hasil dalam beberapa hari untuk bisa mengetahui WNA tersebut terpapar Omicron atau tidak.
Baca Juga: Jadwal Acara TV INDOSIAR Hari Ini, Jumat 17 Desember 2021, Saksikan Anugerah KPI 2021
"Hasil dari Puslitbangkes tersebut akan ada dalam tiga atau empat hari untuk memastikan apakah varian Omicron atau tidak," katanya.
Indonesia kini tengah gempar dengan ditemukannya varian Omicron pada petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet Jakarta.
Menkes mengimbau masyarakat agar tidak panik asalkan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.***
