Tata Cara Pelaksanaan Puasa Sunnah Ayyamul Bidh dan Keutamaannya

11 Agustus 2022, 20:10 WIB
Waktu  pelaksanaan puasa ayamul bidh / Freepik /

PRIANGANTIMURNEWS – Diantara sunnah Nabi Muhammad SAW adalah berpuasa minimal tiga hari pada setiap bulan hijriah.

Amalan berpuasa tiga hari pada setiap bulannya memiliki ganjaran pahala yang sangat besar yakni seperti puasa setahun penuh.

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al’Ash radhiallahu ta'ala anhuma, Rasulullah saw bersabda:

Baca Juga: Inilah Niat, Waktu, Dan Keutamaan Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh.

صَومُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّ هْرِكُلِّهِ

Artinya: “Puasa Tiga Hari pada setiap bulannya seperti puasa sepanjang tahun.” (HR.Bukhari no.1979)

Dan waktu yang lebih utama melakukan puasa 3 hari pada setiap bulan tersebut adalah pada ayyamul bidh yaitu pada hari ke 13, ke 14, dan ke 15 dari bulan Hijriah.

Puasa tersebut disebut dengan puasa ayyamul bidh yang berarti hari-hari putih karena pada malam-malam tersebut bulan purnama bersinar terang dengan sinarnya yang putih.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Heboh! Polda Jabar Amankan Seorang Pria yang Dicurigai di TKP!? Cek Faktanya!

Diriwayatkan dalam sebuah hadist yang artinya “ Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan Hijriah.” (HR. At-Tirmidzi no. 761, Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Adapun keutamaan melaksanakan puasa ayyamul bidh dalam hadits Riwayat Abu Daud no. 2449 dishahihkan oleh Al-Albani yang artinya “ Rasulullah saw biasa memerintahkan kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 ( dari bulan Hijriah) dan beliau bersabda, ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.”

Pelaksanaan puasa sunnah ayyamul bidh sama seperti pelaksanaan puasa pada umumnya. Hanya waktu pelaksanaannya saja yang berbeda dari ibadah puasa yang lainnya yakni pada tanggal 13, 14, 15 dari bulan Hijriyyah.

Baca Juga: Pasca Insiden, Pemda Pangandaran dan Perhutani Lakukan Evaluasi Obwis Citumang

Tidak ada lafadz niat khusus untuk melaksanakan puasa ayyamul bidh, cukup dengan adanya niat yang ikhlas di dalam hati dan menjaga diri dari semua pembatal puasa dari mulai fajar hingga terbenam matahari seperti tuntunan Rasulullah saw.

Pelaksanaan puasa sunnah ayyamul bidh pada setiap bulannya dikecualikan pada hari Tasyrik.

Hal ini dikarenakan terdapat larangan untuk berpuasa pada hari tersebut.

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Muslim no. 1141 yang artinya “ Rasulullah saw bersabda hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.”

Baca Juga: Ballon d'Or 2022: Kapan Upacara dan Pemenang Diumumkan, Serta Bagaimana Pemungutan Suaranya? Simak Berikut Ini

Rasulullah saw senantiasa menjaga puasa sunnah ayyamul bidh baik dalam keadaan safar maupun dalam keadaan mukim.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh An-Nasa’I no 2345, dihasankan oleh Al-Albani yang artinya “ Rasulullah saw senantiasa berpuasa ayyamul bidh baik ketika beliau tidak safar maupun ketika beliau safar.”***

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Yufid TV

Tags

Terkini

Terpopuler