Wayang Dijadikan Sebagai Media Berdakwah dalam Menyebarkan Agama Islam pada Zaman Dahulu

- 23 Maret 2022, 21:05 WIB
Ilustrasi wayang.
Ilustrasi wayang. /Ilustrasi: Wayang/Freepik/

Dalam pertunjukannya, terdapat banyak lakon digubah Sunan Kalijaga yang diadaptasi dari naskah kuno, salah satu yang paling digemari adalah lakon Dewa Ruci, Layang Kalimasada, Lakon Petruk Jadi Raja, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, Sunan Kalijaga juga menambahkan karakter-karakter baru seperti punakawan yang terdiri atas Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng.

Selain menggelar pertunjukan wayang, Sunan Kalijaga juga menggubah tembang-tembang yang sarat dengan muatan keislaman, seperti Kidung Rumeksa ing Wengi, Ilir-ilir, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Jika Ingin Hidupmu Aman Tenang, dan Tentram, Lakukanlah Satu Hal Ini

Sejarawan Agus Sunyoto dalam buku Atlas Wali Songo (2012) menjelaskan, selain sebagai dalang dan penggubah tembang, Sunan Kalijaga juga berkreasi sebagai seniman dan penari topeng, perancang pakaian, perajin alat-alat pertanian, hingga penasihat sultan dan kepala-kepala daerah di masa itu.

Sunan Kalijaga menikahi Siti Zainab, adik Sunan Gunung Jati. Istrinya yang lain adalah Dewi Sarah, putri Maulana Ishak. Dari istri-istrinya itu, Sunan Kalijaga memperoleh beberapa anak, di antaranya adalah Watiswara atau Sunan Penggung dan Sunan Muria.

Kedua anaknya itu melanjutkan dakwah yang dirintis Sunan Kalijaga. Tidak ada catatan pasti yang menyebutkan kapan Sunan Kalijaga meninggal dunia.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu Ini, 5 Hal Ketika Anak Dipukul Sama Temannya, Orang Tua Harus Bagaimana?

Makamnya terletak di Desa Kadilangu, kira-kira berjarak 3 km dari Masjid Agung Demak.

Namun demikian, model dakwah yang digagas oleh Sunan Kalijaga sempat mendapat pandangan yang berbeda dengan para wali lain.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah