Network
PRIANGANTIMURNEWS - Allah SWT tidak akan menurunkan suatu perintah dan larangan kecuali ada hikmah di baliknya.
Bahwasanya Allah SWT memiliki hukum yang sempurna dan hikmah yang tinggi pada ciptaan dan syari'at-Nya.
Dialah yang Maha Bijaksana dalam ciptaan dan syari'at-Nya, Segala sesuatu yang Allah perintahkan pasti ada hikmahnya termasuk di dalamnya puasa.
Baca Juga: Download MP3 Musik di Situs Ini Aja, Tinggal Klik dan Dapatkan Lagu yang Kamu Inginkan!
Banyak sekali hikmah-hikmah puasa, di antaranya:
1. Puasa merupakan bentuk ibadah seorang hamba Pada Allah SWT
Seseorang bisa mendekatkan diri kepada Allsh SWT dengan puasa, Dengan cara meninggalkan hal-hal yang disukainya, hal-hal yang diinginkannya. Baik itu makanan, minuman maupun melakukan hubungan suami instri.
Dengan menjalankan ibadah puasa maka nampak kejujuran keimanan seseorang, kesempurnaan ubudiyyahnya kepada Allah SWT, kekuatan cintanya dan harapannya yang besar kepada Allah SWT.
2. Puasa karena sebab ketakwaan
Allāh SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kalian agar kalian bertakwa,"(QS. Al Baqarah: 183).
Pengertian takwa secara umum adalah melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.
Orang yang berpuasa diperintahkan untuk menjalankan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi kemaksiatan.
Baca Juga: Cara Download Lagu MP3 di Situs MP3Juices dengan HP, Ikuti Caranya
Dalam hadits riwayat Al Bukhari, Nabi SAW bersabda:
من لم يدَعْ قولَ الزُّورِ والعملَ بِهِ ، فليسَ للَّهِ حاجةٌ بأن يدَعَ طعامَهُ وشرابَهُ
"Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, perbuatan dusta atau perbuatan bodoh maka Allah SWT tidak butuh dengan puasanya."
(Hadits shahih riwayat Al Bukhari nomor 1903).
Orang yang berpuasa tidak boleh bohong, tidak boleh mengatakan perkataan dusta atau melakukan perbuatan dusta.
Kemudian dalam hadits yang lain, orang yang berpuasa dilarang membalas celaan orang yang mencelanya atau mencacinya. Ketika dia di cela atau dicaci Nabi Saw memerintahkannya untuk mengatakan:
اني صائم
"Sesungguhnya aku sedang berpuasa."
Orang yang berpuasa tidak boleh mencela atau mencaci maki.
Baca Juga: 5 Bukti Dirimu Menjalani Momen Terbaik dalam Hidup Saat Ini
3. Dengan puasa hati menjadi fokus untuk berpikir dan berdzikir
Menuruti hawa nafsu bisa menyebabkan kehancuran bagi dirinya bahkan, bisa melalaikan, mengeraskan hati dan membutakan hati dari kebenaran.
Oleh Karenanya Nabi Saw memberikan bimbingan untuk sedikit makan.
Nabi Saw bersabda dalam hadits riwayat Ahmad, An Nassa'i dan Ibnu Majah, Nabi Saw bersabda:
بِحَسَبِ بْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ
"Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya."
Baca Juga: 15 Link Download Twibbon Hari Film Nasional 2022, Diperingati 30 Maret 2022
4. Bahwasanya orang kaya menyadari betapa besar nikmat kekayaan yang Allah berikan kepadanya
Allāh SWT telah memberikan nikmat makanan, minuman dan istri kepadanya. Sementara, kebanyakan orang tidak mendapatkan kenikmatan ini, Tidak mempunyai makan, tidak mempunya minum, tidak mempunyai pasangan.
Maka dia pun memuji Allah SWT, dan bersyukur kepadaNya, lalu dia ingat saudaranya yang fakir (miskin).
Sehingga hatinya tergerak untuk membantu mereka, untuk bersedekah kepada mereka supaya mereka bisa menutupi rasa laparnya, Supaya mereka bisa memakai pakaian, menutupi auratnya.
Nabi Saw merupakan orang yang paling dermawan, kedermawanan Beliau semakin meningkat di bulan Ramadhan, Ketika Jibril a.s menemuinya, mengajarkan Al Qur'ān kepadanya.
Baca Juga: 10 Link Download Twibbon Hari Bandung Lautan Api, 24 Maret 2022
5. Melatih mengendalikan nafsu yang menguasainya
Sehingga diharapkan bisa mengendalikan dan mengarahkannya ke arah kebaikan dan kebahagiaan.
6. Menghilangkan kesombongan
Menghilangkan kesombongan diri dari jiwa orang yang melaksanakannya sehingga dia tunduk kepada kebenaran dan bersikap lemah lembut terhadap sesama.
Orang yang kenyang kemudian dia penuhi syahwatnya dengan melakukan hubungan intim terkadang perkara ini bisa mengantarkan dirinya pada sikap sombong, sombong terhadap kebenaran maupun sombong terhadap sesama.
Nafsu manusia ketika butuh terhadap perkara ini, butuh makan dan minum butuh melakukan hubungan intim, maka dia akan berusaha untuk mendapatkannya.
Kalau dia sudah mendapatkannya dia pun merasa telah meraih keinginannya maka muncullah rasa senang yang tercela dan rasa sombong yang bisa menjadi sebab kebinasaannya.
Baca Juga: 10 Link Download Twibbon Hari Bandung Lautan Api, 24 Maret 2022
7. Dengan puasa maka Aliran-aliran darah menjadi sempit
Hal ini disebabkan karna lapar dan haus maka jalan - jalan syaitan di tubuh manusia juga menjadi sempit.
Karena syaitan berjalan di tubuh manusia melalui aliran darah sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi Saw.
Oleh karenanya puasa bisa mengekang hawa nafsu, Nabi Saw bersabda kepada para pemuda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
"Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang sudah mampu untuk menikah maka hendaklah kalian menikah. Karena menikah itu bisa menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan, Namun barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah dia berpuasa karena puasa bisa menundukkan hawa nafsunya (puasa bisa mempersempit jalan-jalan syaitan dalam tubuhnya)."
Baca Juga: Komedian Sule Raih Prestasi di Indonesian Comedy Awards 2022
8. Puasa bisa menghasilkan berbagai manfaat kesehatan.
Dengan mengurangi makanan mengistirahatkan alat-alat pencernaan untuk beberapa waktu tertentu.
Kemudian membersihkan tubuh dari sisa - sisa dan endapan - endapan makanan yang berbahaya bagi tubuh manusia.***
