Cara Membuat hati Ikhlas Menurut Islam

- 26 April 2022, 15:10 WIB
ilustrasi diberi keikhlasan
ilustrasi diberi keikhlasan /Pixabay

PRIANGANTIMURNEWS- Hati yang ikhlas adalah hati yang jernih. Keikhlasan hati seseorang adalah cerminan dari apa yang ia pikirkan dan ia rasakan. Tanpa ada pikiran yang jernih, pengetahuan yang baik, dan persepsi yang proporsional objektif tentu keikhlasan akan sulit untuk di capai. Hati yang ikhlas tentu menjadi dambaan setiap orang, walaupun sulit untuk mencapainya.

Ikhlas membuat seseorang lebih tenang, lega, dan bersahaja. Keikhlasan tentu bukan sekedar menerima mentah-mentah tanpa ada pertimbangan atau perasaan yang bergejolak. Ikhlas memang hasil akhir, namun proses untuk menjadi ikhlas tentu tidak tiba-tiba dan langsung berhasil.

Tanpa keikhlasan pula, manusia akan sulit untuk menjalankan misinya sebagaimana tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama yang telah ditetapkan oleh Allah.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUPDATE, Istri Muda Yosep Akan Segera di Tetapkan Sebagai Tersangka, Diakah Pelaku?

Keikhlasan juga akan mempengaruhi bagaimana manusia dalam meraih Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam. Dunia Menurut Islam memang bukan segala-galanya, untuk itu, butuh keikhlasan dalam mengelolanya.

Perintah Ikhlas dalam Al Quran
Di dalam Al Quran terdapat perintah agar manusia dapat ikhlas melaksanakan ibadah atau melaksanakan apapun dalam kehidupannya.

Di dalam Al-Quran kata ikhlas sering kali di identikkan dengan perintah meluruskan niat atau ibadah hanya kepada Allah semata. Berikut adalah ayat-ayat mengenai perintah untuk ikhlas, di dalam Al Quran.

Baca Juga: TINGGAL KLIK, 25 Link Download Twibbon Lebaran Idul Fitri 2022, Dengan Kualitas Bingkai Terbaik

1. (QS Saba : 46)
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras”

Halaman:

Editor: Neri Januari Stiani

Sumber: orami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x