PRIANGANTIMURNEWS - Bagi Eme (65) dan Icih (62) bisa pergi ke tanah suci, bukanlah perjuangan yang mudah.
Namun penuh dengan perjalanan panjang dan berliku. Untuk bisa pergi haji, Eme yang sehari-hari sebagai tukang becak itu, harus dengan sabar menunggu 10 tahun.
Itu terjadi karena adanya pandemi Covid 19, sehingga pelaksanaan ibadah haji ditunda. Namun alhamdulillah, berkat kesabarannya tahun 2022, dia dan istrinya dapat panggilan pergi haji.
Baca Juga: Total Jemaah Haji Asal Indonesia Yang Tiba di Tanah Suci, 2 Orang Meninggal
Eme dan istrinya saat ditemui Pikiran Rakyat di Hotel Jawar Taibah Madinah, Selasa 14 Juni 2022. seperti dikutip priangantimurnews.com, nampak terpencar bahagia dan haru di raut wajahnya.
Air mata sempat menetes di pelupuk mata Icih. Sambil memegangi tangan suaminya, dia berharap doanya di tanah suci bisa terkabul.
Berbicara dalam bahasa Sunda sambil terbata dia berharap ketiga anaknya menjadi anak-anak yang soleh.
Baca Juga: Suhu di Mekah Ekstrem, Jemaah Haji Diimbau Selalu Gunakan APD
Tak lupa, dia menyematkan doa bagi kesehatan sang suami yang sehari harinya bekerja sebagai tukang becak di Kadipaten Majelengka.
Dirinya juga berharap sepulang dari tanah suci, usaha sang suami dan anak-anaknya bisa semakin lancar.