Naskah Khutbah Idul Adha: Meneguhkan Totalitas Kepatuhan kepada Allah melalui Qurban

- 5 Juli 2022, 14:08 WIB
Inilah naskah lengkap khutbah Idul Adha tentang qurban.
Inilah naskah lengkap khutbah Idul Adha tentang qurban. /Pixabay/

Ibadah qurban yang dilaksanakan kaum muslimin, sebagai salah satu upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Deskripsi kehidupan kaum muslimin ini, menggambarkan interelasi kuat antara orang yang menunaikan ibadah haji, dengan saudara-saudaranya yang tidak pergi ke Baitullah. 

Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Favorit Anda Akan Menentukan Tipe Psiko & Karakteristik Inheren Anda.

Oleh karena itu, kita melaksanakan salat Idul Adha dan ibadah qurban pada hakikatnya sebagai bentuk kesadaran memenuhi perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd. Kaum muslimin sidang jama'ah Idil Adha rahimakumullah, Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. 

Ibadah ini memiliki fondasi kuat dan memiliki akar sejarah panjang dalam tradisi rasul-rasul terdahulu. Ajaran qurban dan prakteknya telah ditunjukkan secara sinergik oleh para nabi dan rasul hingga Nabi Muhammad SAW. Nabi Ibrahim AS. dikenal sebagai peletak batu pertama ibadah ini. 

Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS. terhadap anaknya, Nabi Isma'il AS merupakan dasar bagi adanya ibadah kurban. Nabi Ibrahim AS dengan penuh iman dan keikhlasan bersedia untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail hanya semata-mata untuk memenuhi perintah Allah SWT. Peristiwa yang mengharukan ini, dilukiskan dengan indah oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surah as-Shaffat ayat 102: 

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Mengejutkan, Ternyata Ini Sosok Yang Terima Perhiasan Tuti Suhartini

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّيْ أَرَى فِيْ المَنَامِ أَنِّيْ أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَآأَبَتِ افْعَلْ مَاتُؤْ سَتَجِدُنِيْ إِنْ شَآءَ اللهُ مِنَ الصَابِرِيْنَ

"Tatkala anak itu sampai umurnya dan sanggup berusaha bersamasama Ibrahim. Ibrahim berkata ; Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu. la menjawab, wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". 

Ini adalah ujian ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah. Di kemudian hari, pengorbanan ini menjadi anjuran bagi umat Islam untuk menyembelih hewan qurban, setiap tanggal 10 Dzulhijah dan pada hari tasyrik, yaitu  11, 12, dan 13 Dzulhijjah.  

Deskripsi historis ini menggambarkan bahwa, keteguhan hati, keyakinan akan kebenaran perintah Allah, keikhlasan, ketaatan, dan kesabaran adalah esensi yang melekat dari ibadah qurban. 

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: MUI Pusat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x