Baca Juga: Sinopsis Anime Code Geass, Kekuatan Mata, Teknologi, dan juga Strategi
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ - فَصَْلِّ لرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الاَبْتَرُِ
“Sesungguhnya kami telah memberi kamu nikmat yang banyak, maka laksanakan shalat kepada Tuhanmu dan berkorbanlah, sesungguhnya orang yang membencimu adalah orang yang terputus,” (AlKautsar: 1-3).
Ketaatan keikhlasan dan pengorbanan harus menjadi bagian dari kehidupan kaum Muslimin.
Hadirin yang berbahagia.
Sekadar merenungi kembali momentum Idul Adha, kesanggupan Nabi Ibrahim mengorbankan anak kandungnya sendiri Nabi Ismail, di samping menguji ketaatan beliau bahwa perintah Allah SwT yang harus dipatuhi.
Baca Juga: Hanya Karena Ini Rangnick dan Van Gaal Ribut, Kira-Kira Apa Masalahnya?
Juga Allah Ta'ala memberi peringatan kepada umat yang akan datang termasuk kita, bahwa setiap orang harus sanggup mengorbankan diri, keluarga dan harta benda yang disayangi demi menegakkan perintah Allah.
Hidup adalah satu perjuangan dan setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Tidak akan ada pengorbanan tanpa kesusahan.
Justru kesediaan seseorang untuk melakukan pengorbanan termasuk uang dan harta benda, tenaga dan waktu, akan benar-benar menguji keimanan seseorang.