Maka dari itu, Kyai Ubed meminta kepada segenap keluarga, alumni, dan santri Pondok Pesantren Cipasung untuk dapat mengingatkannya jika terdapat kekeliruan dalam mengemban amanah tersebut.
“Saya mengharap, khususnya keluarga Pesantren Cipasung, apabila saya memengang amanat ini ada kekhilafan, kekeliruan, dan banyak kesalahan, mohon ingatkan," katanya.
"Apabila saya nanti di dalam melaksanakan, belok kiri belok kanan, tolong saudara-saudaraaku tunjukkan saya jalan lurus, yaitu jalan sirathalladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdlubi ‘alaihim wa ladllallin,” katanya lagi.
Kiai Ubed menyampaikan jabatan itu bukan untuk meraih kehormatan diri, kemuliaan diri, apalagi kekayaan.
Baca Juga: Mulai Ikut Campur, PM Inggris Rishi Sunak Beri Bantuan 930 Milyar untuk Ukraina
Hal ini justru mengkhawatirkannya karena ia teringat satu sabda Nabi Muhammad SAW tentang pertanggungjawaban yang harus dipegangnya selepas mengemban amanah tersebut.
“Saya sebetulnya merasa sedih, merasa takut sekali, merasa khawatir sekali,” ujar Dewan Khos Pencak Silat Pagar Nusa itu.
“Yang saya takuti, hanya satu, sabda Rasulullah saw, kullukum rain wa huwa mas'ulun an raiyyatih, setiap kalian adalah pemimpin, setiap pemimpin akan ditanya oleh Allah nanti di hari kiamat. Itu yang saya khawatirkan, tidak sesuai dengan tuntutan Allah dan Rasulullah,” katanya.
Maka dari itu Kyai Ubed kembali mengulangi permohonannya agar diingatkan jika ia keliru.
“Keluarga Cipasung dan juga para alumni, para kiai, ingatkanlah saya, ingatkanlah saya, tunjukkan jalan, jalan yang menuju ke hadirat Allah SWT,” harapnya.